Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Peningkatan kebutuhan pembangunan infrastruktur di dalam negeri, mendorong perkembangan pasar konstruksi nasional yang berpotensi mencapai nilai Rp 407 triliun pada tahun 2014. Pertumbuhan pasar konstruksi di Indonesia dari tahun ke tahun sendiri melebihi pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan catatan Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pada tahun 2013, nilai pasar konstruksi mencapai angka Rp 369 triliun. Angka tersebut naik sekitar 29,9% dari nilai konstruksi tahun 2012 yang sebesar Rp 284 triliun.
Kepala BP Konstruksi Kementerian PU, Hediyanto W Husaini, mengatakan, pertumbuhan pasar konstruksi sangat signifikan dari tahun ke tahun mendorong pembangunan infrastruktur nasional.
"Menghadapi persaingan atau pasar bebas, perlu ada penguatan tenaga konstruksi dalam negeri agar mampu bersaing dan menguasai pasar dalam negeri," katanya di Jakarta, Kamis (9/1).
Rencana dan realisasi investasi Infrastruktur terkait Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi indonesia (MP3EI) 2011-2015 nilai kebutuhannya mencapai Rp 1.786 triliun.
Dari kebutuhan tersebut, prioritas pertama pembangunan adalah infrastruktur power dan energi baru diikuti infrastruktur jalan.
Menurut Hediyanto, untuk mendorong pertumbuhan pasar konstruksi perlu ada peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bersertifikasi. Serta tentunya adanya kepastian hukum dari pemerintah khususnya terkait pembebasan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News