kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kopi Arabika Javanero coba tembus pasar Qatar


Kamis, 20 Oktober 2016 / 20:26 WIB
Kopi Arabika Javanero coba tembus pasar Qatar


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

LONDON. Kopi jenis Arabika panenan dari wilayah Jawa Barat yang diproduksi PT Javanero turut dipromosikan dalam Pameran Qatar Hospitality 2016, karena komoditas tersebut dianggap sesuai dengan selera pecinta kopi di Qatar.

Kegiatan yang diresmikan Menteri Ekonomi dan Perdagangan Qatar, Sheikh Ahmed Bin Jassim Al-Thani ini merupakan salah satu pameran terbesar yang dikunjungi sekitar 10 ribu orang, demikian Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Kamis (20/10).

Pameran tersebut didukung 132 booth dari mancanegara, selain dari Qatar sendiri, yakni Indonesia, Austria, Bahrain, Tiongkok, Jerman, Mesir, Kuwait, Lebanon, Pakistan, dan Turki.

Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyambut baik dan mendukung upaya promosi kopi yang dilakukan PT Javanero, mengingat Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia dengan jumlah produksi sekitar 700 ribu ton per tahun.

"Peluang ekspor kopi sangat menjanjikan karena masyarakat Arab khususnya Qatar dikenal sebagai peminum kopi yang semuanya diimpor dari mancanegara," ujar Mantan Anggota DPR RI ini.

Menurut Marketing Manager PT Javanero di Qatar, Kamal Kamaludin, kopi Indonesia dikenal di mancanegara, terutama di Amerika Serikat, Jerman dan Jepang sebagai tiga negara tujuan ekspor kopi terbesar Indonesia. "Beberapa varian kopi Indonesia juga digemari di Qatar," ujarnya.

Dikatakan perusahaannya mengekspor komoditas kopi ke mancanegara seperti New Zealand, Australia, AS, Belgia, Jerman, Balenda, Korsel dan Jepang, dengan total senilai US$ 1,5 juta.

Pada pameran yang berlangsung dari tanggal 18 sampai 20 Oktober itu juga diperagakan prosesi coffee cupping yang dipandu Kemal Kamaludin dihadapan Dubes Basri dan konsumen yang mengunjungi stan PT Javanero. Para pengunjung dari berbagai kalangan yang bergelut di bidang perkopian turut menikmati proses tersebut.

Disampaikan pula mengenai perkembangan perusahaan Javanero dan dilanjutkan tentang sejarah kopi di Indonesia yang dimulai sejak tahun 1700-an.

Menurut Kamal, kopi Luwak yang sangat terkenal di mancanegara dan merupakan salah satu komoditas kopi termahal di Qatar.

Tokoh Diaspora Indonesia di Qatar ini mengatakan perusahaannya memfokuskan pada kopi jenis Arabika yang tumbuh di pegunungan tropis wilayah Jawa Barat. "PT Javanero merupakan perusahaan penghasil kopi dengan kualitas tinggi dan berkelanjutan," ujar sarjana tamatan Institut Teknologi Bandung ini.

Dalam acara coffee cupping, undangan ikut menggerus biji kopi yang sudah digongseng lalu ditempatkan ke dalam beberapa cangkir. Peserta diminta untuk mencium aroma dari setiap cangkir.

Kemudian kopi diseduh dengan air panas suhu sekitar 100 derajat Celcius sehingga muncul crust di lapisan paling atas setiap cangkir. pada tahap ini, peserta dapat mencium aroma setiap cangkir.

Setelah melakukan cupping, peserta mengakui keunikan rasa dan aroma kopi Jawa Barat produksi PT Javanero ini yang digambarkan memiliki rasa yang segar, nikmat, dengan rasa manis dan tingkat keasaman yang seimbang, serta rasa jeruk yang cukup kental.

Para barista atau pembuat dan penyaji kopi yang hadir berminat untuk melakukan kerja sama dagang lebih lanjut mengingat kopi produksi PT Javanero ini memiliki potensi untuk merambah pasar di Qatar.

Kamal menjelaskan perusahaannya merupakan anggota Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) dan berperan sebagai Advisory Board untuk Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI), program yang diluncurkan bekerja sama dengan pemerintah Swiss and Belanda.

Menurut Boy Dharmawan, KBRI menggalakkan upaya promosi khususnya untuk produk unggulan seperti komoditas kopi dalam berbagai pameran di Qatar.

Sebelumnya, April silam, stan Indonesia menjadi icon yang menyedot perhatian masyarakat mancanegara ketika memamerkan binatang luwak hidup guna mempromosikan kopi luwak dalam pameran kopi, My Coffee My Identity yang diadakan di kawasan budaya yang paling terkenal di Qatar, Katara, awal Maret lalu. Dalam tiga kali acara Wonderful Indonesia di Qatar, KBRI juga kerap mempromosikan produk kopi sebagai salah satu produk andalan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×