kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Daya Listrik garap dua PLTU di Banten


Kamis, 29 September 2016 / 10:28 WIB
Krakatau Daya Listrik garap dua PLTU di Banten


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Krakatau Daya Listrik bakal membangun dua PLTU baru pada tahun depan dengan total kapasitas 310 megawatt (MW). Saat ini, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) tersebut sudah memiliki lima PLTU, masing-masing berkapasitas 80 MW atau total mencapai 400 MW, untuk melayani kebutuhan kawasan industri Krakatau Industrial Estate Cilegon, (KIEC) Banten.  

Aluguro Mulyowahyudi, Presiden Direktur Krakatau Daya, bilang, pihaknya akan membangun PLTU berkapasitas 2x80 MW dan 1x150 MW di kawasan tersebut. Total investasinya sekitar US$ 3,5 juta.

Untuk PLTU 2x80 MW proses tender EPC masih berlangsung dan akhir tahun akan selesai dan konstruksi dimulai awal tahun depan. Sedangkan tender PLTU 150 MW diperkirakan selesai pada pertengahan tahun depan, dan langsung masuk ke tahap konstruksi.

Untuk membangun PLTU 2x80 MW Krakatau Daya Listrik akan menggelontorkan dana sekitar US$ 1,2 juta. Sekitar 30% dana tersebut berasal dari kas internal dan selebihnya dari pinjaman.

Sedangkan untuk PLTU 1x150 MW akan menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) yang berasal dari induk usaha yakni KRAS, lalu  dialokasikan kepada Krakatau Data.

Saat ini, semuanya masih berjalan sesuai rencana dan diharapkan seluruhnya bisa beroperasi pada tahun 2019 mendatang. Terkait teknologi, menurut Aluguro, dirinya masih menimbang-nimbang antara akan menggunakan teknologi Eropa, Jepang, ataupun Korea.

Sepanjang tahun 2015, Krakatau Daya Listrik membukukan pendapatan sekitar Rp 2 triliun, yang berasal dari penjualan listrik. Bila nanti kapasitas perusahaan bertambah, tentu saja akan memberikan kontribusi signifikan.  

"Sampai dengan semester I-2016, Krakatau Daya Listrik sudah membukukan pendapatan sekitar US$ 5 juta. Sementara  target pendapatan dari jasa kelistrikan sekitar US$ 10 juta," jelas Aluguro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×