kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Steel genjot pendapatan non baja


Senin, 10 Maret 2014 / 07:45 WIB
Krakatau Steel genjot pendapatan non baja
ILUSTRASI. Gong Hyo Jin, salah satu aktris Korea yang banyak bintangi drama Korea populer dan baru menikah dengan Kevin Oh.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JaKARTA. Perusahaan baja pelat merah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. siap menggenjot empat sektor usaha di luar baja. Perusahaan bahkan menarget sektor non baja bisa menyumbang pendapatan 30%-35%.


Empat sektor usaha yang dimaksud meliputi kawasan industri dan properti melalui PT Krakatau Industrial Estate Cilegon dan sektor energi melalui PT Krakatau Daya Listik. Ada pula pengembangan sektor pengelolaan air bersih (waduk) melalui PT Krakatau Tirta Industri dan sektor kepelabuhan melalui PT Krakatau Bandar Samudera.


Direktur Utama PT Krakatau Steel Irvan K. Hakim tidak mengungkapkan detil nilai belanja modal atawa capital expenditure (capex) tiap anak usaha. Dia hanya bilang perusahaan yang biasa disebut KS ini mengalokasikan total belanja modal US$ 490 juta - US$ 500 juta tahun ini.


Jika dibandingkan belanja modal tahun 2013 sebesar US$ 450 juta, memang ada kenaikan 8,89% - 11,11%. Namun sejatinya belanja modal yang dipersiapkan tahun ini melorot dari rencana semula dimana perusahaan akan mengganggarkan hingga US$ 800 juta.


Sayang Irvan enggan menjelaskan alasan pemangkasan belanja modal hingga hampir separuhnya tersebut. Dia hanya bilang perusahaan akan memfokuskan penggunaan belanja modal untuk lini bisnis yang potensial. "Capex tahun ini akan kami pergunakan untuk proyek-proyek emas (potensial) saja. Harapan kami dalam dua sampai tiga tahun ke depan sektor non baja bisa memberi kontribusi 30%-35%," beber Irvan, Minggu (9/3).


Aneka strategi anak usaha


Lalu cara seperti apa yang akan dilakukan Krakatau Steel untuk menggenjot lini bisnsi non baja? Pertama, sektor kawasan industri dan properti. Industrial Estate Cilegon akan menambah lahan kawasan industri 500 hektare (ha). Sejauh ini perusahaan masih merahasiakan wilayah pengembangan kawasan industri yang dimaksud.


Yang jelas saat ini Industrial Estate Cilegon sudah mengelola 625 ha lahan. Jadi penambahan lahan baru nanti bakal menggenapi total lahan kelolaan menjadi 1.125 ha.


Kedua, sektor energi. Krakatau Daya Listik brerencana akan meningkatkan kapasitas daya listrik dari 400 megawatt (MW) menjadi 720 MW. Peningkatan total daya ini berkat kerjasama anak usaha ini dengan PT Posco Energy. Plus, ada penambahan fasilitas combined cycle power plant.


Bersama Posco Energy, Krakatau Daya Listik membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT Krakatau Posco Energy. Dengan harapan, tahun ini Krakatau Daya Listik sendiri bisa menyumbang 120 MW dan Krakatau Posco Energy  bisa menyumbang 200 MW.


Ketiga, sektor pengelolaan air atau waduk. Krakatau Tirta Industri berencana menambah kapasitas debit air menjadi 2.000 liter per detik. Dengan begitu, perusahaan ini diharapkan bisa meningkatkan produksi air dari 1.200 liter per detik menjadi 1.800 liter per detik. Untuk bisa mencapai target ini, kapasitas waduk penampungan pun ditambah menjadi 5.000 meter kubik.


Keempat, sektor kepelabuhan. Krakatau Bandar Samudera telah meresmikan tiga pelabuhan, yaitu pelabuhan 3, 5, dan 6 di Cigading, Cilegon, Banten yang mempunyai kapasitas bongkar muat hingga 25 juta ton per tahun. Di pelabuhan ini ada fasilitas dermaga, jalan dan jembatan penghubung.


Krakatau Bandar Samudera mengklaim pelabuhan ini sebagai pelabuhan curah terbesar dan terdalam di Indonesia. Berdasar catatan KONTAN, investasi pembangunan pelabuhan ini Rp 500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×