Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana ekspor PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ke Australia, Italia, dan Spanyol dijadwalkan akan berlangsung pada kuartal I-2021. Adapun pada Senin(1/2), KRAS telah melakukan ekspor sejumlah produk bajanya ke Malaysia.
Produk yang dikirim ke Malaysia adalah hot rolled coil (HRC), hot rolled plate (HRP), dan hot rolled pickled oil (HRPO) dilakukan melalui pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera, Cilegon, Banten.
Direktur Utama KRAS Silmy Karim mengatakan, ekspor baja ke sejumlah negara lainnya seperti Australia, Italia, dan Spanyol akan direalisasikan di kuartal I 2021 karena sudah memiliki kontrak.
Produk yang dikirim ke masing-masing negara berbeda spesifikasinya. Rinciannya, HRP ke Australia, lalu ke Italia dan Spanyol adalah HRC. Secara umum, mayoritas produk Krakatau Steel ini digunakan untuk segmen General Structure dan Pipe & Tube di negara tujuannya.
“Manajemen Krakatau Steel telah memanfaatkan kondisi pandemi sebagai peluang untuk masuk ke pasar ekspor yang saat ini terbuka. Kesempatan ini disebabkan karena terjadinya masalah pada supply chain pasar baja dunia,” ungkap Silmy kepada Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Di sisi lain, dia mengakui, sejak kuartal IV-2020, harga baja mengalami kenaikan dan berlanjut hingga Januari 2021. Adanya kedua peluang ini, KRAS makin semangat menggenjot penjualan besi ke luar negeri.
Baca Juga: Ekspor perdana di 2021, Krakatau Steel kirim sejumlah produk baja ke Malaysia
Silmy menambahkan, KRAS optimistis dapat meningkatkan volume penjualan hingga 2,04 juta ton dengan target ekspor sebesar 155.000 ton atau meningkat 17,20% dibandingkan tahun 2020.
Menurunkan biaya operasional
Sejak dimulainya transformasi dan restrukturisasi di akhir 2018, program efisiensi yang dijalankan oleh KRAS diklaim memberikan dampak siginifikan terhadap penurunan biaya operasional Krakatau Steel.
Tahun lalu, Krakatau Steel mampu menurunkan biaya operasional sebesar 41% menjadi US$ 200,8 juta dari US$ 337,4 juta di 2019.
Corporate Secretary KRAS Pria Utama menyatakan, penurunan biaya operasional ini terdiri dari beberapa komponen, di antaranya penurunan biaya energi, penurunan biaya utility, penurunan biaya consumable, penurunan biaya sparepart, maupun penurunan biaya operasional lainnya.
Dia menjelaskan, KRAS akan terus melanjutkan inisiatif efisiensi yang telah dilakukan selama ini. "Dengan efisiensi, beban pokok penjualan akan semakin kecil, sehingga ini akan meningkatkan daya saing produk baja Krakatau Steel," kata Pria.
Lebih lanjut, semakin kompetitif serta didukung strategi pemasaran yang baik, KRAS yakin mampu meningkatkan volume penjualan di tahun 2021 yang juga akan berdampak pada kinerja yang lebih baik lagi.
Selanjutnya: Menko Luhut restui investasi smelter Tsingshan-Freeport di Weda Bay
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News