Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengejar laba pada akhir tahun ini. Emiten baja pelat merah ini punya beberapa strategi dibawah kepempininan Direktur baru.
Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan, saat ini untuk memperkuat kinerja hulu sampai hilir usaha. Mulai dari bisnis dan seluruh anak usaha pendukung bisnis ini. "Seperti anak usaha yang produksi pipa, besi beton/baja konstruksi, dan lainnya Arahnya memperkuat sampai hilir," kata Silmy kepada Kontan.co.id, Rabu (3/10).
Adapun untuk pengembangan anak usaha emiten berkode saham KRAS di Bursa Efek Indonesia ini masih menyelesaikan proyek investasi di internal agar bisa segera selesai dan berproduksi. "Sambil jalan kita siapkan rencana investasi pengembangan bisnis baja menuju 10 juta ton yg sudah dicanangkan oleh pemerintah," kata Silmy
Sedangkan bisnis anak usaha yg bidangnya non baja akan tetap dikembangkan sesuai dengan kompetensinya. Adapun secara umum, pendapatan bisnis non baja masih menyumbang 20% dari total pendapatan.
Sedangkan untuk bisa membuat anak usaha berkembang salah satunya yakni lewat IPO. Misalnya saja PT Krakatau Bandar Samudera (KBS). "Saat ini sedang kami evaluasi," kata Silmy.
Tahun ini KRAS membidik nilai ekspor hingga US$ 100 juta sepanjang 2018 sejalan dengan upaya perseroan memperluas pasar ke luar negeri dan mengejar laba pada akhir tahun ini.
Nilai ekspor yang dikantongi perseroan mencapai US$ 77 juta sampai dengan pekan kedua September 2018. Jumlah itu belum termasuk dari anak usahanya PT Krakatau Posco.
Saat ini Krakatau Steel mengekspor produknya ke Malaysia dan Australia. Krakatau Steel optimistis dapat memperluas pasar ekspor sampai dengan akhir 2018.