kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Steel (KRAS) luncurkan aplikasi digital Krasmart Connect, apa itu?


Jumat, 11 Desember 2020 / 22:10 WIB
Krakatau Steel (KRAS) luncurkan aplikasi digital Krasmart Connect, apa itu?
ILUSTRASI. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) meluncurkan aplikasi Krasmart Connect pada hari Jumat (11/12). Aplikasi ini merupakan inovasi digital Krakatau Steel yang dibangun untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen melalui aplikasi digital.

Transformasi digital telah dimulai dengan membangun Digital Control Tower (DCT) yang memberikan informasi secara real time untuk mengetahui kondisi di berbagai fungsi termasuk operasi, komersial dan keuangan serta penjualan.

Selain itu, produk digital yang sudah diimplementasi bagi user internal dan eksternal adalah aplikasi berbasis mobile apps & web based, Sales Go yang membantu memudahkan pengecekan aktivitas sales.

Direktur Utama Krakatau Steel  Silmy Karim mengatakan, melalui aplikasi Krasmart Connect juga dapat memberikan transparansi dan kendali. Aplikasi ini memiliki visibilitas atas harga dan status order yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Krakatau Steel akan menjadi mitra yang proaktif dan responsif ketika konsumen membutuhkannya untuk memastikan bisnis konsumen berjalan dengan lancar.

Transparansi status order melalui fitur production schedulling akan berdampak pada downstream maupun end customer. Fitur ETA (Estimated Time of Arrival) untuk pengiriman juga mempermudah konsumen dalam pengaturan logistiknya. Dengan menggunakan aplikasi Krasmart Connect, Order Management System dapat terpantau secara real time oleh konsumen.

Baca Juga: Walau pendapatan turun, Krakatau Steel (KRAS) sukses tekan rugi bersih

“Krasmart Connect membantu konsumen agar dapat memprediksi pesanan apa yang dibutuhkan di kemudian hari agar konsumen dapat lebih akurat dan efisien dalam perencanaan operasional ke depan. Konsumen butuh barang dengan kuantitas dan waktu tertentu, sedangkan Krakatau Steel membutuhkan perencanaan produksi dan manajemen logistik yang lebih pasti sehingga saling melengkapi yang dipermudah dengan aplikasi ini,” ungkap Silmy dalam keterangannya.

Krasmart Connect dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap Krakatau Steel berdasarkan riset yang dilakukan, kemudian dilakukan SMPP (Sorting Most Pain Point) bagi konsumen menjadi MVP (Minimum Viable Product).

 Beberapa fitur yang ditawarkan Krasmart Connect diharapkan dapat memberikan manfaat di sisi konsumen, di antaranya adalah menjadi mitra pertumbuhan konsumen agar tetap kompetitif di pasar.

Pada pengembangan selanjutnya dirancang untuk dapat melakukan Order placement (penjualan produk baja secara daring) dan after sales service (penanganan keluhan dari konsumen).

“Kami berharap aplikasi ini dapat menjadi sebuah lompatan besar bagi Krakatau Steel dalam pengembangan penjualan produk baja, karena ke depannya transaksi bisnis akan didominasi oleh aplikasi berbasis teknologi digital. Krasmart Connect adalah titik awal Krakatau Steel dalam pengembangan aplikasi e-commerce yang selanjutnya akan dilengkapi dengan fitur transaksi dan pembiayaan sehingga di tahun 2021 nanti Krasmart Connect akan menjadi platform marketplace produk baja di Indonesia,” jelas Silmy.

Dalam melakukan pembangunan aplikasi digital ini, Krakatau Steel melibatkan PT Krakatau Information Technology, anak usaha Krakatau Steel yang bergerak di bidang teknologi informasi.

Dengan kemampuan dan pengalaman mengimplementasikan beragam digitalisasi bisnis proses di Krakatau Steel Group, PT Krakatau Information Technology juga mengembangkan bisnis ke luar Krakatau Steel Group dengan memberikan solusi Information and Communication Technology terpadu seperti ERP/SAP, Business Solution Application, Business Intelligence, Automation Electrical Instrumentation Control (AEIC), dan Cyber security.

Selanjutnya: KRAS mendapat restu untuk menerbitkan obligasi wajib konversi senilai Rp 3 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×