Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi menekan kerugian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menjalankan program restrukturisasi. Langkah-langkah yang dilakukan adalah penjualan aset-aset non-core.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pilihan lokasi aset akan berada dipilih secara selektif dari grup Krakatau Steel.
Nilai dari penjualan aset tersebut ditaksir mencapai US$ 1 miliar. "Penjualan aset non-core tentunya selama menguntungkan," kata Silmy kepada Kontan.co.id, Jumat (5/7).
Tak hanya aset-aset dalam usaha baja melainkan juga bisnis anak usaha. Saat ini Krakatau Steel memiliki anak usaha di bidang kawasan industri, dermaga, perhotelan, dan juga lainnya. Menurut Silmy langkah ini diharapkan akan meningkatkan kinerja Krakatau Steel.
Selain itu, KRAS juga memiliki strategi untuk melaksanakan perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta pelepasan unit kerja yang semula bersifat cost center yang hanya melayani induk perusahaan (KS), menjadi bagian dari pengembangan bisnis anak perusahaan sehingga bersifat profit center. Program ini disebut juga cost to profit center.
Belum lama ini bahwa emiten baja ini juga telah meminta izin kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara agar utang dapat direstrukturisasi. Gayung bersambut, beberapa kreditur perbankan Krakatau Steel saat ini juga tengah menyiapkan strategi restrukturisasi. Sayangnya untuk progress dengan perbankan Silmy belum mau memberikan keterangan.
Silmy menambahkan, program ini perlu dilakukan guna menyelamatkan PT Krakatau Steel produsen baja nasional yang memiliki aspek strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, sebagai tulang punggung industri dan pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan di Indonesia.
Selain itu diharapkan dengan program ini, PT Krakatau Steel akan lebih lincah dalam pengembangan bisnis dan pasarnya di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News