Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Frekuensi gangguan sering dialami oleh kereta rangkaian listrik (KRL) wilayah Jabodetabek. Namun menurut Kepala Humas PT KAI Daop I, Agus Komaruddin, kejadian tersebut lebih banyak faktor eksternal.
Menurutnya, terdapat sumber tenaga listrik yang dialirkan ke KRL melalui piranti pantograf yang berbentuk seperti diamond, berada di atas KRL dan terhubung langsung dengan listrik aliran atas (LAA). Jumlah rata-rata pantograf di setiap rangkaian kereta ada tiga unit.
"Kadang sering terjadi gangguan, saat pantograf tersebut tersangkut ranting, ada juga kaos dan turun naik tegangan. Kalau temuannya begitu, otomatis LAA kita matikan sementara," kata Agus di kantor KCJ, Senin (7/4).
Ia menjelaskan, LAA tersebut dimatikan per wilayah sesuai blok masing-masing. Sebagai contoh, gangguan pantograf yang terjadi pagi tadi di perlintasan KA Karet hingga Tanah Abang, sehingga LAA dimatikan sementara dan petugas melakukan perbaikan di lokasi. Hal inilah yang menyebabkan dampak antrean kereta selanjutnya tersendat.
Adapun jarak setiap blok antar LAA tersebut adalah 300 meter. Kemudian daya tempuh rata-rata KRL yang biasanya 60 km/jam menurun jadi 5 km/ jam akibat terjadinya gangguan.
"Saat ini, kami selaku pihak manajemen PT KAI dan PT KCJ mohon maaf atas segala gangguan perjalanan yang sudah merugikan penumpang. Kami terus upayakan perbaikan kedepannya. Jadi kami mohon maaf," ungkap Agus. (Nadia Zahra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News