Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konglomerasi besar Lippo menilai kekuatan struktur ekonomi dalam negeri yang kokoh menjadi faktor kinerja perekonomian nasional berpotensi tetap bertumbuh di tengah ketidakpastian global serta gangguan rantai pasok.
Pendapat itu diungkapkan Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady setelah melihat data makro pada Kuartal I/2023 di mana Pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 mampu menggapai kisaran 5% - 5,3%.
"Dari sisi makro, pasar Indonesia sangat kuat dan stabil walaupun beberapa pihak masih mengingatkan adanya kewaspadaan pada tahun ini. Namun dengan proyeksi pertumbuhan nasional kisaran 5% pada kuartal pertama, dan data kinerja ekonomi riil yang positif, hal itu kian menunjukkan kekuatan struktur ekonomi dalam negeri," ungkap John Riady melalui keterangan tertulis, Selasa (25/4/2023).
Baca Juga: Menilik Kinerja Emiten Properti di 2022, Ini Jawaranya
Awan gelap perekonomian global yang terganggu akibat perang, hingga gegernya krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa tidak serta merta mengguncah perekonomian nasional. Beruntungnya, keyakinan tersebut ditopang dari rilis data ekonomi pada kuartal I/2023.
Capaian perekonomian domestik cukup menggembirakan di tengah kemelut ekspor yang menurun seiring permintaan global yang melemah. Sebaliknya, sentimen positif dari pasar dalam negeri cukup banyak. Selain adanya momentum Ramadan dan Lebaran, pasar dalam negeri masih menjadi gantungan pelaku usaha dan industri.
Tercatat, misalnya untuk konsumsi produk otomotif baik roda dua dan roda empat, mengalami pertumbuhan signifikan. Pasar roda empat tumbuh dua digit, bahkan pasar roda empat melompat hingga 50% sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan fakta demikian, sebut John, perekonomian ataupun pasar domestik masih memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan. "Dari sisi pengusaha, kami masih harus berhati-hati dan prudent, namun momen tahun ini memberikan banyak kesempatan untuk ekspansi ataupun melancarkan aksi korporasi lainnya."
Baca Juga: Ekonomi Jerman Diperkirakan Lolos dari Ancaman Resesi di Kuartal I 2023
Pernyataan John sejalan dengan tren keyakinan industri. Tercatat berdasarkan data Bank Indonesia terkait saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha, terjadi peningkatan 11,05% pada kuartal pertama tahun ini, jauh lebih tinggi dari tingkat kinerja pada kuartal pertama tahun lalu.
Indeks kepercayaan industri baik melalui PMI (Purchasing Managers Index) maupun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) sama-sama berada di level ekspansi.