kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III-2023, Martina Berto (MBTO) Bukukan Kenaikan Pendapatan 23%


Minggu, 05 November 2023 / 06:30 WIB
Kuartal III-2023, Martina Berto (MBTO) Bukukan Kenaikan Pendapatan 23%
ILUSTRASI. PT Martina Berto Tbk (MBTO) telah merilis laporan keuangan hingga periode 30 September 2023.. Foto: DOK Martha Tilaar


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) telah merilis laporan keuangan hingga periode 30 September 2023. Pemilik brand kosmetik & jamu Sariayu Martha Tilaar ini berhasil meraih kenaikan pendapatan dibandingkan periode tahun sebelumnya. 

Merujuk laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (1/11), penjualan neto MBTO bertumbuh 23,02% secara tahunan menjadi Rp 320,04 miliar hingga kuartal III-2023. Pada posisi yang sama tahun 2022, penjualan neto MBTO sebesar Rp 258,26 miliar. 

Penjualan neto Martina Berto terdiri atas penjualan kosmetik sebesarRp 180,55 miliar, penjualan jamu Rp 1,27 miliar, serta penjualan lain-lain mencapai Rp 196,23 miliar. 

Baca Juga: Martina Berto (MBTO) Pasang Target Pendapatan Rp 500 Miliar

Total penjualan tersebut kemudian dikurangi diskon penjualan dan retur penjualan masing-masing senilai Rp 49,95 miliar dan Rp 8,07 miliar. 

Bertumbuhnya penjualan, ikut mendorong kenaikan beban pokok penjualan MBTO. Hingga akhir September lalu, angkanya tercatat sebesar Rp 198,71 miliar atau lebih tinggi 27,87% dari semula Rp 155,40 miliar. 

Per kuartal III-2023, laba bruto MBTO mengalami peningkatan 17,95% menjadi Rp 121,32 miliar. 

 

Pada saat yang sama, MBTO menanggung kenaikan beban penjualan dan pemasaran sebesar 10,77% menjadi Rp 66,60 miliar. Di mana, sebelumnya beban tersebut tercatat senilai Rp 60,12 miliar. 

Begitu juga dengan beban umum dan administrasi yang meningkat 6,52%, dari semula Rp 56,02 miliar menjadi Rp 59,67 miliar. 

Hingga September lalu, MBTO membukukan rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,76 miliar. Namun, kerugian tersebut telah berkurang dibandingkan Rp 17,62 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×