Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kinerja ekspor buah tahun ini tampaknya terus memperlihatkan peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor buah selama Januari-Maret 2011, mencapai 143.126 ton. Volume ekspor ini naik 35,07% dibanding dengan periode sama tahun lalu yang seberat 105.965 ton.
Peningkatan volume ekspor diikuti juga oleh peningkatan nilai ekspor. Masih berdasarkan data BPS, nilai ekspor buah-buahan di kuartal I-2011 ini sebesar US$ 87,2 juta. Nilai ini lebih tinggi 42,70% dibanding kuartal I-2010 yang sebesar US$ 61,1 juta.
Peningkatan ekspor itu juga dirasakan oleh PT KemFarm Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha buah dan sayuran.
Wahyudi Samudra, Managing Director PT KemFarm menyatakan, ekspor buah oleh KemFarm, terutama nanas dan melon selama kuartal I-2011 naik 25% dibanding kuartal I tahun lalu. Buah-buahan itu seluruhnya diekspor ke Jepang, karena Kemfarm memang hanya fokus menggarap pasar Jepang. "Kinerja ekspor kami juga menggembirakan," seru Wahyudi.
Cuaca lebih baik
Menurut Wahyudi, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan ekspor tersebut. Faktor pertama, produksi buah-buahan nasional pada kuartal I-2011 lebih baik ketimbang tahun lalu. Cuaca di daerah penghasil buah, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur relatif bagus.
Tahun lalu, nasib petani buah tidak seberuntung sekarang. Produksi hampir semua jenis buah menurun drastis akibat anomali cuaca. "Petani panen lebih banyak dibanding tahun lalu," katanya kepada KONTAN, Minggu (15/5).
Faktor kedua, adalah seretnya pasokan buah dari negara produsen lain, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam. Ketiga negara itu biasanya menjadi kompetitor Indonesia dalam ekspor buah.
Pada awal tahun ini, produksi buah dari ketiga negara itu jauh lebih buruk daripada Indonesia. Beberapa daerah di Filipina misalnya, dilanda badai dan merusak lahan perkebunan buah di sana. Sementara Thailand dan Vietnam dilanda cuaca buruk yang menghambat panen buah di negara tersebut.
Anjloknya produksi buah di tiga negara itu memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk memacu ekspornya. Permintaan buah dari Jepang dan Eropa yang biasanya mengarah ke tiga negara itu, kini mulai beralih ke Indonesia. Itu sebabnya, kinerja ekspor buah Indonesia di kuartal I tahun ini meningkat, baik volume maupun nilainya.
Berbeda dengan Wahyudi, Ketua Dewan Holtikultura Indonesia, Benny Kusbini justru mengatakan, produksi buah-buahan nasional masih belum membaik akibat cuaca buruk yang melanda sejak tahun 2010. Itu sebabnya, ia meragukan data BPS yang menyebut adanya kenaikan ekspor buah-buahan di kuartal I-2011.
Menurut Benny, produksi buah-buahan, seperti salak, manggis, mangga dan nanas belum normal. "Makanya kecil kemungkinan ekspor buah-buahan kita meningkat setinggi itu," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News