kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuasai pasar 59,6%, kinerja Telkomsel disokong layanan data dan digital


Senin, 24 Februari 2020 / 12:01 WIB
Kuasai pasar 59,6%, kinerja Telkomsel disokong layanan data dan digital


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri telekomunikasi mengalami pergeseran yang menyebabkan penurunan dalam pendapatan legacy (suara dan sms) dan peningkatan dalam bisnis data dan digital.

Penurunan legacy terjadi karena akibat dari penurunan lalu lintas suara dan pesan singkat akibat dari Disrupsi OTT (over the top).

PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), anak usah PT Telkom Indonesia mencatatkan penguasaan pasar pelanggan industri seluler domestik mencapai 59,6% pada tahun 2019.

Baca Juga: Perang Tarif Mereda, Layanan Data Mengangkat Kinerja Operator

Naik 0,5% dari 2018 dengan jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 171,2 juta. Sementara laba bersih Telkomsel mengalami pertumbuhan yang sangat kecil yaitu 25,5% pada 2018 menjadi 28,8% pada 2019.

"Pada tahun 2017 pertengahan ada fenomena penurunan layanan data, pada 2018 juga industri Telkomsel ada penurunan karena adanya perang harga layanan data. Untuk layanan data di bandingkan dengan negara-negara lain kita cukup rendah daripada Filipina, Thailand, dan China," kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Telkom Indonesia pekan lalu.

Cakupan 4G juga sudah hampir 100% di seluruh Indonesia. Cakupan 4G 95,2%, 3G 86,2%, 2G 97,7%. Peningkatan dalam pendapatan Telkomsel ditopang dari layanan data dan digital seiring dengan peningkatan lalu lintas data.

"Pendapatan Telkomsel dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah absolute pada bisnis data sebesar Rp 9,2 triliun namun pendapatan suara dan SMS turun sebesar Rp 7,3 triliun," ujarnya.

Baca Juga: Disentil Menteri Erick Thohir, begini gambaran bisnis Telkom (TLKM)

Lanjut Ririek, kompetisi juga menyebabkan penurunan harga dari layanan data yang terus menurun dari tahun ke tahun. Hal tersebut membuat pendapatan Telkomsel mengalami pergrseran dari legacy suara dan SMS ke layanan data dan digital.

Pada tahun 2019 industri telekomunikasi seluler mengalami pertumbuhan positif setelah sebelumnya mengalami pertumbuhan negatif di tahun 2018 didukung oleh kompetisi yang lebih rational.

Sementara Telkomsel mengalami pertumbuhan positif dengan jumlah yang solid pada pendapatan, laba bersih dan jumlah pelanggan didukung oleh transformasi dalam bisnis digital sebagai penggerak utama pertumbuhan serta inisiatif dalam mengontrol biaya.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir menyentil gaya bisnis Telkom (TLKM)

Menurut Ririek, potensi digitalisasi Indonesia membutuhkan GDP Impact sebanyak US$ 121 miliar pada tahun 2020-2025. Menurutnya perkembangan pasar untuk ke depannya dalam legacy connectivity SMS akan tumbuh tipis bahkan minus.

Ririek menyebut tiga pilar yang akan digunakan domain Telkom Grup pada digital business yaitu Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×