kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kulo Group segera buka 50 gerai Pochajjang, tapi tidak di dalam mall


Kamis, 21 Maret 2019 / 17:47 WIB
Kulo Group segera buka 50 gerai Pochajjang, tapi tidak di dalam mall


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kulo Group yang telah sukses mengembangkan Kedai Kopi Kulo mengenalkan brand restoran perdananya Pochajjang hari ini. Usai membuka gerai perdananya, manajemen akan langsung menyusul pembangunan gerai-gerai lainnya.

Michael Bunyamin, Co Founder Kulo Group mengatakan bahwa perusahaan menargekan 50 gerai bisa terealisasi pada tahun ini. Dari 50 gerai yang direncanakan tersebut, ada setidaknya lima gerai yang sudah siap dibuka pada bulan depan.

“Ke depan kami akan buka di Puri Indah, Alam Sutera, Sunter dan lainnya itu bulan depan. Targetnya 50 gerai baik di Jabodetabek, Jawa, Sumatra dan lainnya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).

Dirinya mengatakan tak terlalu pusing mengenai pendanaan ekspansi, pasalnya gerai tersebut akan menawarkan skema waralaba. Sayang dirinya belum memberikan informasi harga waralaba gerai makanan tersebut. “Minimum gerai itu 120 meter persegi jadi memang tidak harus besar,” lanjutnya.

Setiap gerai Pochajjang minimun akan menampung setidaknya 60 orang dengan 15 set meja makan. Kendati satu grup, dirinya tak akan menggabung gerai Kedai Kopi Kulo dengan Pochajjang karena memiliki segmen pasar yang berbeda.

Meski begitu, lantaran fokus gerai Pochajjang ada di street level seperti di Korea, gerai tersebut tidak akan cocok bila ditempatkan di dalam mall. Pasalnya dengan harga yang kompetitif akan sangat sulit untuk bisa menempati mall yang harga sewanya tinggi.

Michael bilang dengan konsep tenda pihaknya akan membuka konsep standing alone. Selain lebih mudah dalam soal manajemen, dari sisi distribusi bahan baku juga bisa di handle dengan baik.

“Gudang kami ada di sini, di sebelah (Gandaria, Jakarta Selatan). Semuanya nanti gerai yang di luar kota juga ambil disini kami kirim pakai kargo,” ujarnya.

Kendati mengusung kedai Korean BBQ namun hampir seluruh bahan baku Pochajjang berasal dari dalam negeri. Hanya daging wagyu yang masih diimpor, hal tersebut karena belum adanya supply daging wagyu dari dalam negeri.

Yang jelas, manajemen fokus mengembangkan gerai stand alone untuk menyesuaikan konsep jajanan jalanan Korea. Sehingga sejauh ini dirinya memastikan belum ada pusat belanja atau mall di dalam rencana ekspansi 50 gerai.

“Tidak ada pusat belanja atau mall, karena dengan harga yang murah kayaknya untuk masuk ke mall itu agak susah. Kurang lebih marketnya kami ya di street level outlet. Ada orang yang datang ke sini merasakan dan harganya sangat sesuai dan bisa datang tiga sampai empat kali dan terus-terusan karena dengan Rp 100.000 itu murah sekali,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×