kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.342   48,00   0,29%
  • IDX 7.376   63,89   0,87%
  • KOMPAS100 1.043   6,90   0,67%
  • LQ45 788   2,51   0,32%
  • ISSI 247   3,83   1,58%
  • IDX30 408   0,79   0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -0,36   -0,08%
  • IDX80 118   0,76   0,65%
  • IDXV30 119   0,47   0,40%
  • IDXQ30 129   -0,07   -0,06%

Kunjungan Turis ke Bali Tertinggi dalam Empat Tahun


Selasa, 01 September 2009 / 06:27 WIB
Kunjungan Turis ke Bali Tertinggi dalam Empat Tahun


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pulau Dewata alias Bali masih ampuh memikat turis asing. Buktinya, bulan Juli kemarin rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali, mencapai angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Data dari Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan (PPDSJ) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menunjukkan, rata-rata kunjungan wisman ke Bali pada bulan Juli 2009 mencapai 7.564 orang per hari. "Angka ini merupakan rata-rata tertinggi dalam empat tahun terakhir," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Depbudpar Surya Dharma, Senin (31/8).

Berdasarkan data PPDSJ, rata-rata kunjungan turis asing selama Juli 2008 sebesar 6.008 per hari, bulan Juli 2007 dan 2006 masing-masing 5.360 dan 4.027. Sedangkan pada Juli 2005, mencapai 5.111 orang per hari.

Bulan Juli memang sering digunakan sebagai tolok ukur perhitungan kunjungan wisman ke Indonesia, karena merupakan musim wisata yang paling ramai (peak season). "Meski sempat ada goncangan keamanan di Jakarta, ternyata Bali tetap mengalami peak season," ujar Surya.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Carla Parengkuan mengamininya. "Minat turis ke Indonesia yang tarifnya relatif rendah memang meningkat, terutama saat sebagian besar dunia mengalami krisis," tandas Carla.

Tingginya kunjungan wisman turut mendongkrak okupansi hotel di beberapa wilayah Bali. Enam kawasan, seperti Kuta, Nusa Dua, Karang Asem, Gianyar, Buleleng, dan Tabanan membukukan rata-rata okupansi berkisar 68,84% selama bulan Juli 2009. "Pencapaian ini terbilang memuaskan, soalnya selama Maret hingga Mei 2009, okupansi hotel di Bali hanya mencapai 40% hingga 55%, akibat krisis keuangan yang belum pulih," kata Surya.

Carla tidak menampik, peningkatan okupansi hotel juga didorong oleh pasar dalam negeri karena masa liburan sekolah. "Selain turis Jepang, Australia, dan Rusia, pasar domestik juga berpengaruh," tutur Carla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×