Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuota subsidi penjualan sepeda motor listrik sudah hampir habis. Pemerintah pun membuka peluang untuk melanjutkan program tersebut pada 2025 mendatang.
Merujuk situs Sisapira, kuota motor listrik bersubsidi tinggal menyisakan 34 unit saja hingga Selasa (8/10) pukul 14.30 WIB. Sementara itu, terdapat 60.823 unit motor listrik bersubsidi yang diterima oleh masyarakat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.784 unit berstatus dalam proses pendaftaran, 11.169 unit terverifikasi, dan 38.870 unit tersalurkan ke konsumen akhir.
Capaian ini pun jauh melampaui realisasi penjualan motor listrik lewat program subsidi pada 2023 lalu sebesar 11.532 unit.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, pihaknya terus mengevaluasi secara bersama atas realisasi penyaluran motor listrik melalui subsidi Rp 7 juta per unit sepanjang tahun ini. Belum ada kepastian apakah Kemenperin akan menambah kuota subsidi motor listrik pada sisa tahun ini atau tidak.
Terlepas dari itu, Kemenperin mengirim sinyal bahwa program subsidi penjualan motor listrik akan hadir lagi pada tahun ini. Saat ini, Kemenperin sedang membuat analisis dan hendak mengusulkan bentuk atau skema insentif yang paling tepat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik roda dua.
Baca Juga: Kuota Subsidi Motor Listrik Nyaris Habis, Begini Respons Kemenperin
"Kemenperin akan mengusulkan keberlanjutan program bantuan subsidi motor listrik yang nantinya akan diputuskan oleh pemerintahan berikutnya," ujar Febri, Selasa (8/10).
Saat ini, program subsidi motor listrik bisa diakses oleh masyarakat umum dengan syarat berupa NIK KTP. Adapun motor listrik yang berhak mengikuti program ini wajib memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.
Sejauh ini, ada puluhan model motor listrik dari berbagai merek yang dapat dibeli dengan bantuan subsidi. Misalnya, Volta, Gesits, Selis, Polytron, Smoot, United E-Motor, Honda, Pasific, Viar, dan lain-lain.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi berharap program subsidi penjualan motor listrik dilanjutkan pada 2025. Mengingat banyaknya merek yang memenuhi syarat TKDN minimal 40%, Aismoli memproyeksikan kuota subsidi motor listrik idealnya dapat mencapai 200.000 unit pada tahun depan.
"Kami harap persyaratan subsidi motor listrik bisa tetap sama seperti tahun 2024, meski mungkin bisa lebih disederhanakan lagi oleh pemerintah," kata dia, Selasa (8/10).
Lebih lanjut, Aismoli tetap yakin penjualan motor listrik nasional tetap bisa tumbuh meski kuota subsidi telah habis. Apalagi, beberapa produsen cukup berani memberikan diskon atau insentif secara mandiri demi mendongkrak penjualan.
"Masing-masing produsen punya strategi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap motor listrik," imbuh Budi.
Sementara itu, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) memastikan seluruh motor listriknya yang memperoleh subsidi sudah terjual ke konsumen. Memang, ada beberapa unit motor listrik yang sedang menunggu kelengkapan administrasi seperti STNK serta ada beberapa unit lainnya sedang berada dalam proses verifikasi dan pencairan dana subsidi.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik WOM Finance Masih di Bawah 1%
Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo mengaku, saat ini pihaknya belum mendapat kabar keberlanjutan program subsidi tersebut. Namun, Polytron tidak mau konsumen menunggu dan menunda pembelian.
"Oleh karena itu, kami memilih untuk menjual motor listrik tanpa subsidi dengan memberikan program free sewa baterai 12 bulan senilai Rp 2,4 juta," tandas dia, Selasa (8/10).
Selanjutnya: Gandeng SEGA dan Atlus, Air Asia Hadirkan Penerbangan Berkonsep Sonic the Hadgehog
Menarik Dibaca: Agritech Koltiva Bantu Rantai Pasokan Produk Pertanian Bisa Terlacak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News