kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi defisit, PLN sinkronisasi kapal listrik


Selasa, 19 Januari 2016 / 18:57 WIB
Kurangi defisit, PLN sinkronisasi kapal listrik


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

AMURANG. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil melakukan sinkronisasi Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” dengan sistem kelistrikan Sulawesi Utara – Gorontalo (Sulutgo).

Wilayah Sulutgo dalam beberapa hari ke depan pun akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 120 MW sehingga bisa mengurangi defisit listrik yang terjadi selama ini di wilayah tersebut.

Dalam tahapan tes tegangan dan uji coba performa mesin untuk sikronisasi, kapal pembangkit asal Turki ini diberikan beban secara bertahap.

"Alhamdulillah pada pukul 12.30 WITA, MVPP Karadeniz Amurang Unit 6 sudah berhasil sinkron dengan beban awal 4 MW dan semuanya berjalan normal," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri.

Machnizon bilang, PLN telah melakukan uji coba yang ketat untuk seluruh performa mesin sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan pabrikan. Saat ini perseroan hanya menunggu tahap memasukkan daya lanjutan. Diharapkan dalam beberapa hari ke depan seluruh daya bisa masuk dengan stabil.

"Jika dalam proses pengujian daya masuk ini terjadi pemadaman yang tidak diinginkan, kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan pelayanan kepada masyarakat terutama untuk wilayah interkoneksi sistem kelistrikan Sulutgo," ujarnya.

Selain itu, PLN juga telah berhasil melakukan pembangunan tower transmisi 150 kV yang menghubungkan MVPP ke switchyard untuk selanjutnya disuplai ke Gardu Induk Amurang.

Sepanjang 220 ms kabel tegangan 150 kV dari kapal ke gantry (gardu transisi) juga telah dihubungkan dengan sempurna untuk mengalirkan listrik.

Sekadar catatan, Marine Vessel Power Plant pertama ini merupakan kapal buatan Karpowership tahun 2014 yang dilengkapi dengan enam mesin pembangkit yang masing-masing berkapasitas 20 MW.

PLN mengklaim kapal pembangkit ini memiliki keunggulan menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik, kemudahan relokasi (hanya perlu waktu 3 - 4 minggu) sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan listrik di suatu daerah, penghematan hingga Rp 350 miliar per tahun, dan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.

Kapal pembangkit ini dianggap tepat digunakan mengingat Indonesia negara kepulauan dengan 17.000 pulau. Sehingga PLN juga akan mendatangkan pembangkit serupa untuk beberapa lokasi, antara lain Sumatera Bagian Utara (240 MW), Kupang (60 MW), Ambon (60 MW), dan Lombok (60 MW).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×