Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 118,7% pada semester I-2025, dari sebelumnya Rp 30 miliar menjadi Rp 67 miliar.
Kenaikan laba bersih yang signifikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 15,4% yoy menjadi sebesar Rp 812 miliar dibandingkan Rp 703 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur BOLT Anthony Wijaya menyatakan naiknya angka pendapatan pada periode ini ditopang oleh lonjakan penjualan di segmen suku cadang otomotif, dari semula Rp 55 miliar menjadi Rp 166 miliar, atau mencerminkan kenaikan hingga 203,5%.
Faktor signifikan lain yang berkontribusi pada pertumbuhan ini adalah segmen ekspor, yang naik 35,8% dari Rp 43 miliar pada semester I-2024, menjadi Rp 58 miliar pada periode ini.
Baca Juga: Laba BOLT Meroket 118,72% pada Semester I-2025
“Pertumbuhan ini terutama didorong oleh lonjakan permintaan dari Jerman yang meningkat 23,1% dan India yang meningkat 30,7%,” ungkap Anthony, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id Selasa (12/8/2025).
Di tingkat laba bruto, BOLT melaporkan kenaikan yang sebesar 53,3%, dari Rp 108 miliar pada menjadi Rp 165 miliar. Margin bruto juga meningkat secara signifikan menjadi 20,4%, dibandingkan dengan 15,3% pada tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh harga bahan baku yang lebih kompetitif, kenaikan penjualan bersih, efisiensi dalam proses produksi, dan biaya produksi yang relatif stabil selama periode tersebut.
Baca Juga: Tetap Garap Pasar Ekspor, Garuda Metalindo (BOLT) Fokus Ekspor ke Jerman
Di tingkat EBITDA, Perusahaan juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan kenaikan 61,9%, menjadi Rp 122 miliar. Margin EBITDA meningkat menjadi 15,0% pada semester I-2025 dibandingkan dengan 10,7% pada semester I-2024.
Sementara itu, laba bersih BOLT juga melonjak sebesar 118,7% yoy, dari Rp 30 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp 67 miliar pada semeter pertama ini, dengan margin bersih menjadi 8,2%.
“Pertumbuhan laba yangkuat ini juga didorong oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi dan stabilisasi biaya bahan baku, yang diperkirakan akan berlanjut hingga paruh kedua tahun ini,” tandasnya.
Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) Caplok Saham Garuda Metal Utama Senilai Rp 150 Miliar
Selanjutnya: Tax Ratio Indonesia Lanjutkan Penurunan di Kuartal II-2025
Menarik Dibaca: Peran Perempuan untuk Keluarga Lawan Demam Berdarah Dengue
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News