Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laba bersih PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) menanjak hingga 50,25% di kuartal I-2015. Perseroan mampu mendongkrak pendapatan dan menekan beban sekaligus.
Mengutip laporan keuangan perseroan, laba besih per akhir Maret 2015 tercatat sebesar Rp 184,97 miliar. Sebagai perbandingan, laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 123,1 miliar. Anak usaha Grup Lippo ini berhasil meningkatkan pendapatan dari Rp 1,47 triliun menjadi Rp 1,61 triliun.
Semua lini bisnis mengalami kenaikan. Penjualan eceran naik dari Rp 920,07 miliar menjadi Rp 1,01 triliun. Penjualan konsinyasi meningkat dari Rp 550,23 miliar menjadi Rp 589,6 miliar. Pendapatan dari sektor jasa pun bertambah dari Rp 9,38 miliar menjadi Rp 11,56 miliar.
Michael Remsen, CEO dan Vice Presiden Direktur LPPF mengatakan, rata-rata pertumbuhan penjualan di gerai yang sama (same store sales growth/SSS) Januari-Maret 2015 sebesar 5,4%. Hal ini, kata dia, berkat ketahanan segmen kelas menengah yang merupakan target pasar perseroan di tengah turunnya tingkat konsumsi.
Di saat yang sama, perseroan mampu menekan beban keuangan dari Rp 57,59 miliar menjadi Rp 19,25 miliar. Kerugian bersih lainnya juga menyusut dari Rp 20,01 miliar menjadi Rp 1,29 miliar.
Michael optimistis bisa terus melanjutkan pertumbuhan hingga akhir tahun ini. "Namun, melihat kondisi perkonomian saat ini kami tetap harus waspada," ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (29/1).
Saat ini, Matahari memiliki 134 gerai yang tersebar di 65 kota di Indonesia. Jumlah ini termasuk satu gerai baru yang dibuka sepanjang kuartal I-2015 di Singkawang, Kalimantan Barat. Di bulan April ini, perseroan kembali membuka dua gerai baru di Bau Bau, Sulawesi Tenggara dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Tahun ini, perseroan berencana membuka 12 hingga 14 gerai baru di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News