kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Cisadane Sawit Raya (CSRA) naik empat kali lipat, ini penyebabnya


Minggu, 22 November 2020 / 18:01 WIB
Laba Cisadane Sawit Raya (CSRA) naik empat kali lipat, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pertumbuhan pendapatan Cisadane Sawit Raya (CSRA) didorong oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir September 2020, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mencatatkan kinerja yang cemerlang. Cisadane Sawit Raya berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 451,24 miliar periode Januari-September 2020. 

Pendapatan ini meningkat 20,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Adapun laba bersih CSRA di akhir September 2020 melonjak lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 64,02 miliar. 

Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA Seman Sendjaja mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan yang kuat di sembilan bulan pertama 2020 didorong oleh harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) yang lebih tinggi. Rinciannya, ASP crude palm oil (CPO) meningkat sekitar 22,3% yoy dan harga jual tandan buah segar (TBS) meningkat 29,5% yoy.

Selain itu, CSRA juga membukukan produksi TBS internal yang lebih tinggi sebagai hasil dari strategi peningkatan operasional yang efektif. "Sebagai pelaku industri, kami melihat bahwa kenaikan harga CPO yang terjadi saat ini lebih dikarenakan adanya pasokan yang terbatas," kata Seman kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11). 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) menurunkan target volume produksi CPO tahun ini

Meskipun demikian, Seman mengatakan CSRA melihat ada kemungkinan harga CPO turun di kuartal pertama tahun 2021 mendatang karena memasuki musim dingin yang diiringi dengan penurunan permintaan dan juga produksi yang mulai meningkat. "Walaupun terkait dengan hal ini, kami tentu saja berharap bahwa harga CPO bisa stabil di kisaran yang level yang tinggi," kata Seman. 

Sebagai informasi, di akhir September 2020, CSRA membukukan total aset senilai Rp 1,40 triliun. Adapun total liabilitas CSRA mencapai Rp 821,22 miliar, menurun 9,1% dibandingkan akhir tahun 2019 karena sejalan dengan pembayaran utang berbunga. 

Di sisi lain, posisi ekuitas berada di level Rp 580,17 miliar pada 30 September 2020, meningkat 24,8% dibandingkan posisi akhir tahun 2019 karena peningkatan laba ditahan atas laba bersih pada sembilan bulan berjalan ini.

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) hitung ulang target penyelesaian pabrik di Sumatra Utara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×