kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Sido Muncul meningkat didorong pertumbuhan permintaan dan efisiensi


Senin, 20 Agustus 2018 / 19:20 WIB
Laba Sido Muncul meningkat didorong pertumbuhan permintaan dan efisiensi
ILUSTRASI. Jamu Kemasan Dalam Botol Produksi PT Sidomuncul


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) meraih capaian bisnis yang positif sepanjang paruh pertama tahun 2018 ini. Baik topline maupun bottomline mampu meningkat signifikan di semester satu tahun ini.

Menilik laporan keuangan Januari-Juni 2018, pendapatan bersih perseroan tercatat senilai Rp 1,27 triliun, naik 5,3% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu, Rp 1,209 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan mampu ditekan 5% dari Rp 674 miliar di semester I tahun lalu menjadi Rp 638 miliar di periode yang sama tahun ini.

Direktur Utama PT SIDO, David Hidayat mengungkapkan penekanan beban pokok diiringi dengan keberhasilan pabrikan meningkatkan efisiensi fasilitas produksi ekstraksi.

"Dengan mesin yang modern ini kami bisa meningkatkan effisiensi produksi yang signifikan serta penghematan penggunaan bahan, lalu proses produksi yang lebih cepat berdampak pada kinerja kami," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/8).

Dengan efisiensi tersebut pula, laba kotor SIDO terkerek 18% yoy menjadi Rp 635 miliar. Selain itu pula, kata David, perseroan juga membenahi distribusi baik di pasar tradisional maupun modern, sehingga penjualan dapat terus digenjot.

Alhasil, laba bersih SIDO terdongkrak naik dari Rp 244 miliar di semester I tahun lalu menjadi Rp 291 miliar di periode yang sama tahun ini, tumbuh 16,8%. Sementara itu, SIDO diketahui tengah memasang mesin baru untuk produksi obat sachet cair. David mengatakan mesin telah terpasang.

"Saat ini masih dalam proses produksi percobaan, dimana menunggu stabilitas produk," katanya. Manajemen memperkirakan produksi komersil dari mesin tersebut selambat-lambatnya dijadwalkan akhir tahun ini.

Sebelumnya diketahui bahwa perseroan berencana membangun dua lini produksi baru, yakni pabrik jamu cair dan pabrik jamu kapsul. Keduanya mempunyai nilai investasi kisaran Rp 715 miliar yang digelontorkan secara bertahap. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×