Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bisnis utama PT Telekomunkasi Indonesia Tbk, yakni layanan telepon tetap (fixed line) sedang mendapat ujian. Jumlah pelanggan layanan telepon tetap perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Telkom itu turun sebesar 0,3% di tahun 2008. Celakanya, "Tahun ini, kemungkinan tren penurunannya masih sama," ujar Vice President Marketing Corporate Communication Telkom, Edi Kurnia, Selasa (27/1).
Sebenarnya, penurunan pelanggan fixed line Telkom sudah terjadi sejak tahun 2007. Saat itu, jumlah pelanggan fixed line juga mengalami penurunan sebesar 0,3% dari tahun 2006 menjadi 8,697 juta pelanggan. Adapun jumlah pelanggan fixed line Telkom tahun 2006 sebesar 8,717 juta.
Tak urung, kondisi ini membuat manajemen Telkom pusing tujuh keliling. Telkom terus memutar otak untuk mencegah terjadinya penurunan pelanggan, meski mereka juga tak berharap pelanggan meningkat.
Salah satu strategi yang sudah ada di genggaman Telkom adalah melakukan inovasi dengan memperhitungkan perubahan selera pasar. Caranya mengadopsi strategi yang dipakai perusahaan telepon seluler. Yaitu, memberikan layanan tambahan yakni data internet dan video phone. Maklum, saat ini layanan fixed line Telkom memang baru bisa dipakai untuk layanan suara dan data.
Menurut Edi, tren penurunan pelanggan ini dialami juga oleh negara-negara maju. Fenomena ini terjadi karena konsumen ingin memiliki gaya hidup yang lebih praktis. "Karena itu, kami menggodok inovasi itu mulai tahun ini. Kami akan mengadopsi strategi seluler," ujar Edi.
Tujuan inovasi Telkom ini hanya untuk memperkecil penurunan pelanggan. "Kalau tren penurunan mungkin tetap ada. Tapi, kami usahakan minimal sama dengan tahun lalu," ujar Edi.
Telkom tampaknya sangat serius mengatasi penurunan pelanggan ini. Soalnya, meski pelanggan hanya turun 0,3%, tapi laba (revenue) dari jasa ini mengalami penurunan 9%-10%. Sayang, Edi belum bisa menyebut angka pasti penurunan laba itu. "Data pelanggan dan pendapatan Telkom untuk tahun 2008 baru bisa disampaikan pada bulan Maret 2009," ujar Edi.
Saat ini, penetrasi fixed line memang masih kalah dibanding telepon seluler. Meski begitu, Telkom tetap optimistis pelanggan fixed line tidak akan hilang. Indikatornya, pertumbuhan properti yang masih cukup pesat. Menurut Edi, pertumbuhan bisnis properti akan meningkatkan permintaan fixed line, baik untuk keperluan rumah maupun untuk kantor. "Artinya, permintaan jasa ini tetap ada," pungkas Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News