kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Turun Saat Pendapatan Naik, Ini Penjelasan Bumi Serpong Damai (BSDE)


Jumat, 15 Maret 2024 / 06:05 WIB
Laba Turun Saat Pendapatan Naik, Ini Penjelasan Bumi Serpong Damai (BSDE)
ILUSTRASI. Pendapatan BSDE tumbuh 12,74% secara tahunan menjadi Rp 11,54 triliun pada 2023.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meraih pendapatan sebesar Rp 11,54 triliun sepanjang 2023. Pendapatan BSDE tumbuh 12,74% secara year on year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,24 triliun.

“Pendapatan dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title mendominasi pendapatan usaha. Pada akhir tahun 2023, segmen ini membukukan angka Rp 9,83 triliun atau setara 85,15% dari total Pendapatan Usaha secara konsolidasian," kata Direktur BSDE, Hermawan Wijaya dalam siaran pers, Kamis (14/3).

Hermawan mengatakan, segmen dengan kontributor terbesar kedua sepanjang 2023 berasal dari segmen sewa. Segmen tersebut membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 917,69 miliar atau 7,95% terhadap total pendapatan secara konsolidasian.

Pertumbuhan pendapatan juga diikuti oleh pertumbuhan beban pokok penjualan (BPP) yang naik 50,39% menjadi Rp 5,13 triliun.  Sekedar informasi, tahun lalu pos ini tercatat sebesar Rp 3,41 triliun.

Baca Juga: Fitch Ingatkan Risiko Refinancing untuk Emiten Properti, Begini Prospek Kinerjanya

Besaran pertumbuhan BPP yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pendapatan usaha menekan laba kotor menjadi Rp 6,41 triliun. Terkoreksi tipis 6,07% dari pencapaian tahun sebelumnya Rp 6,83 triliun.

Total beban usaha di akhir tahun 2023 tercatat tumbuh 12,19% menjadi Rp 3,50 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,12 triliun. Menjadikan laba usaha terkoreksi 21,45% menjadi Rp 2,91 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 3,71 triliun.

Hermawan menyebut, keputusan manajemen untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang potensial kembali membuahkan hasil.

Pendapatan dividen tumbuh 51,01% menjadi Rp 4,97 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 3,29 triliun. Sedangkan pendapatan bunga dan Investasi pun tumbuh positif 49,56% menjadi Rp 497,14 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 332,40 miliar.

Pencapaian tersebut mendorong angka laba sebelum pajak menjadi Rp 2,27 triliun, terkoreksi 14,73% dibandingkan pencapaian tahun 2022 sebesar Rp 2,66 triliun.

Baca Juga: Suku Bunga AS Berpotensi Turun, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Properti

Laba bersih tercatat sebesar Rp 1,95 triliun. Laba bersih BSDE turun 20,04% dibandingkan pencapaian tahun 2022 sebesar Rp 2,43 triliun. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan dan biaya operasional.

Hermawan mengungkapkan, BSDE tahun ini kembali membukukan kinerja positif, baik top line maupun bottom line. Dirinya berharap, pasca-Pemilu, perekonomian nasional kembali berjalan normal.

"Dengan posisi kas dan setara kas sebesar Rp 9,43 triliun, serta persediaan sebesar Rp 14,31 triliun akan menjadi bekal positif bagi kami untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×