kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.650   -95,00   -0,57%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Lahan Sawit Sudah Capai 16 Juta Hektare, Menko Luhut: Tak Akan Diperluas Lagi


Sabtu, 07 September 2024 / 15:10 WIB
Lahan Sawit Sudah Capai 16 Juta Hektare, Menko Luhut: Tak Akan Diperluas Lagi
ILUSTRASI. Pemerintah tidak akan memperluas lahan perkebunan kelapa sawit yang saat ini mencapai 16 juta hektare.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini luasnya sudah mencapai 16 juta hektare. Pemerintah menjamin tak akan memperluas lagi lahan perkebunan sawit.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan perkebunan sawit Indonesia tidak akan memunculkan masalah deforestasi yang dikhawatirkan Uni Eropa.

Sebab, pemerintah sudah menerapkan moratorium sawit melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.8/2018, tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit.

Namun, aturan tersebut sebenarnya sudah berakhir pada 19 September 2024. Hingga saat ini belum diputuskan apakah Inpres Nomor 8 Tahun 2018 akan diperpanjang atau tidak.

“Kita sudah memiliki moratorium, kita tidak akan memperluas lahan kelapa sawit ini. Kita akan mempertahankan 16 juta hektare,” tutur Luhut dalam agenda Indonesia International Sustainability Forum 2024, Jumat (6/9).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO di Tengah Sentimen Keanggotaan RSPO

Luhut menyampaikan, pekerjaan rumah pemerintah saat ini adalah bagaimana meningkatkan produktivitas sawit. Padahal, sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia punya peluang besar untuk mengeksplorasi produksi bahan bakar nabati (BBN) alias biodiesel.

Pemerintah berharap, dari lahan 16 juta hektare ini bisa menghasilkan 5 ton sawit per hektare-nya.

“Anda dapat membayangkan 5 kali 16 juta, Ini adalah angka yang sangat besar yang dapat membawa ekonomi kita juga di atas pertumbuhan 6% hingga 7% dalam waktu 10 tahun,” kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×