kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Lakukan Inovasi, Pertamina EP Sukowati Berhasil Efisiensi Biaya


Jumat, 16 Agustus 2024 / 14:28 WIB
Lakukan Inovasi, Pertamina EP Sukowati Berhasil Efisiensi Biaya
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (7/12/2023). PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di sumur Sukowati-18 setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana Co2 di Lapangan Jatibarang. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww/Spt.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina EP Sukowati Field melahirkan inovasi untuk mengatasi risiko operasi hulu migas akibat unplanned shutdown (resiko terhentinya sebagian atau seluruh operasi secara tidak terencana) power plant CPA dengan inovasi TerSADown (Filter Scrubber Anti Down) yang selama tahun 2024 telah menghasilkan efisiensi biaya Rp 32,07 miliar.

Inovasi tersebut juga mendukung program pengurangan emisi dengan hasil absolut penurunan emisi pada tahun 2024 sebesar 328.708,44 Ton CO2 eq dan efisiensi energi sebesar 373.595,8 Giga Joule.

Untuk diketahui, Central Processing Area (CPA) merupakan pusat pengolahan migas PEP Sukowati Field, yaitu berupa proses pemisahan minyak, air dan gas yang dihasilkan oleh sumur produksi lapangan Sukowati.

Baca Juga: Lampaui Target, Dekarbonisasi Pertamina Capai 124%

PEP Sukowati Field bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina pada Semester I/2024 menghasilkan produksi minyak 819.552 Bbls dan gas 1.242,88 MMSCF.

General Manager Zona 11 Indonesia Timur, Zulfikar Akbar menyampaikan, dalam mendukung ketersediaan energi nasional dan target produksi migas nasional sebesar 1 juta barel dan produksi gas bumi sebesar 12 Billion Cubic Feet (BCF) pada tahun 2030, Pertamina EP menjalankan aktivitas dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).

“Kami bersama melaksanakan inovasi yang tidak hanya mengatasi masalah operasi dan menghasilkan efisiensi, namun juga menghasilkan kinerja lingkungan yang baik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/8).

Sementara itu, Field Manager Sukowati, Arif Rahman Hakim menjelaskan bahwa inovasi ini hadir untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di operasi Sukowati.

Baca Juga: Pertamina EP: Lapangan Sukowati tambah 1.034 barel per hari melalui well intervention

Sebelum ada inovasi, jika dikalkulasikan selama satu tahun, rata-rata terjadi Loss Production Opportunity (LPO ) sebesar 2.100 BOPD setara sebesar Rp 1,6 miliar pada PEP Sukowati dan hilangnya produksi PHE TEJ sebesar 1.065,86 BOPD.

Menurut dia, risiko utama operasi power plant adalah trouble pada FGCV (Fuel Gas Control Valve) turbin gas yang tersumbat kotoran (sulfur dan kondensat).

Hal ini menjadi indikasi bahwa filter yang terpasang di upstream fuel system tidak bekerja secara efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut didapatkan peluang untuk meningkatkan kinerja sistem bahan bakar gas dengan menciptakan inovasi alat TerSADown.

Selanjutnya: Download FF Advance Server OB46 Dibuka Hari ini, Simak Cara Akses Link APK Resminya

Menarik Dibaca: Allianz Berikan Edukasi dan Literasi kepada Kaum Ibu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×