kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.520   70,00   0,45%
  • IDX 7.649   21,99   0,29%
  • KOMPAS100 1.191   3,68   0,31%
  • LQ45 949   0,60   0,06%
  • ISSI 231   1,38   0,60%
  • IDX30 486   0,61   0,12%
  • IDXHIDIV20 584   0,36   0,06%
  • IDX80 136   0,39   0,29%
  • IDXV30 142   0,69   0,49%
  • IDXQ30 162   0,37   0,23%

Lakukan Pengembangan Properti di IKN, Intiland Sebut Belum Ada Rencana Tambah Lahan


Rabu, 16 Oktober 2024 / 20:30 WIB
Lakukan Pengembangan Properti di IKN, Intiland Sebut Belum Ada Rencana Tambah Lahan
ILUSTRASI. Pusat perkantoran dan bisnis Spazio Intiland, Surabaya, Kamis (9/11).Intiland Development menuturkan belum memiliki rencana menambah lahan di sisa tahun 2024 maupun tahun depan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk. (DILD) menuturkan belum memiliki rencana menambah lahan di sisa tahun 2024 maupun tahun depan. 

Direktur DILD Archied Noto menuturkan Perusahaan masih akan mengkonsolidasi lahan-lahan yang ada saat ini saja. 

"Kami belum ada rencana mengakuisisi atau menambah lahan di sisa tahun 2024 atau tahun depan," ujarnya kepada Kontan, Rabu (16/10).  

Ia menambahkan, saat ini perusahaan memiliki lahan kurang lebih seluas 2.000 hektar. 

Baca Juga: Intiland (DILD) Manfaatkan Insentif PPN DTP 100% untuk Perumahan hingga Akhir 2024

Asal tahu saja, DILD juga baru saja mulai membangun hunian hingga lapangan golf di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan nilai investasi Rp2,6 triliun. Dalam pembangunan di IKN tersebut, DILD melakukan pengembangan fasilitas hunian, bisnis, dan komersial.

Terdapat tiga proyek unggulan Intiland di iKN yakni Grand Whiz Nusantara, pengembangan kawasan mixed-use di lahan seluas 0,72 hektar dengan fasilitas hotel, service apartment, area ritel, pusat olahraga, dan food and beverage. Desainnya memaksimalkan ventilasi dan pencahayaan alami, serta mengalokasikan 47% lahan untuk ruang terbuka hijau.

Kemudian Nusantara Quarter, Transit-Oriented Development (TOD) di lahan seluas 6,7 hektar, mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersial dengan akses transportasi publik. Fokus pada aspek integrasi, walkability dan ruang terbuka hijau.

Terakhir Royale Nusantara Golf Resort & Residence, kawasan hunian dengan lapangan golf internasional seluas 200 hektar, menawarkan hunian eksklusif dengan akses terpadu ke transportasi publik dan area hijau.

Baca Juga: Berkah Proyek MRT Bagi Sektor Properti, Sejumlah Emiten Bersiap Menghitung Cuan

Selanjutnya: Menteri ESDM Bahlil Raih Gelar Doktor dari Universitas Indonesia, Lulus dalam 2 Tahun

Menarik Dibaca: 6 Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Berbarengan dengan Pepaya, Ada Efek Buruknya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×