Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut mendongkrak traffic jalan bebas hambatan. Kondisi itu antara lain tampak dari Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) di ruas tol PT Waskita Toll Road (WTR) yang mengalami peningkatan seiring berangsur pulihnya mobilitas masyarakat.
Corporate Secretary Waskita Toll Road Alex Siwu mengungkapkan bahwa hingga September 2021, LHR di ruas tol yang dimiliki oleh WTR sudah mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan, beberapa ruas tol khususnya di ruas Trans Jawa mencatatkan LHR yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2019.
"Kenaikan LHR masing-masing ruas tol bervariasi antara 6% sampai dengan 23% dibandingkan dengan tahun 2020," kata Alex kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11).
Adapun saat ini WTR memiliki 12 ruas tol. Enam diantaranya adalah ruas tol yang dimiliki secara mayoritas. Sedangkan pada enam ruas tol lainnya, WTR sebagai pemilik minoritas.
Anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini mengekspektasikan tren kenaikan traffic jalan tol hingga akhir tahun 2021. Hal itu dimungkinkan seiring dengan pelonggaran PPKM oleh Pemerintah di berbagai daerah yang secara tidak langsung mendorong meningkatnya mobilitas masyarakat.
"Peningkatan LHR ini diharapkan dapat memberikan tambahan pendapatan bagi perusahaan setelah mengalami penurunan selama yang signifikan selama pandemi,". sambung Alex.
Kendati begitu, Alex menyebut bahwa kontribusi dari penerimaan pengoperasian jalan tol belum terlalu signifikan, mengingat beberapa ruas tol masih belum beroperasi sebagian dan belum terkoneksi dengan ruas tol lainnya. Alhasil, LHR dan penerimaan dari beberapa ruas tol tersebut masih di bawah Perjanjian Konsesi.
Baca Juga: Traffic jalan tol Hutama Karya lebih lancar setelah pelonggaran kebijakan PPKM
Dari sisi perencanaan bisnis, Alex mengatakan bahwa pada tahun ini hingga beberapa tahun ke depan, pihaknya belum akan melakukan investasi di infrastruktur jalan tol. Meski demikian, WTR tetap fokus untuk menyelesaikan target proyek-proyek ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi.
Diantaranya adalah ruas tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu, Cimanggis – Cibitung, Ciawi – Sukabumi, Pasuruan – Probolinggo: Krian - Legundi - Bunder - Manyar, dan Kayu Agung - Palembang - Betung.
Saat ini, WTR sedang fokus pada proses divestasi beberapa ruas tol sebagai bagian dari transformasi Waskita Karya. Terutama untuk melakukan upaya penyehatan keuangan Waskita Karya dengan memperoleh penerimaan dari divestasi aset saham di ruas-ruas tol yang dimiliki.
"Dan pada kesempatan yang sama menurunkan beban utang karena adanya dekonsolidasi hutang di ruas tol mayoritas yang berhasil di divestasi," sebut Alex.
Sampai dengan bulan Oktober 2021, WTR telah mendivestasi kepemilikan sahamnya pada empat ruas tol, yaitu sebagai berikut:
1. Divestasi 30% saham di ruas tol Medan - Kualanamu – Tebing Tinggi dengan nilai Rp 824 miliar,
2. Divestasi 40% saham di Ruas tol Semarang – Batang dengan nilai divestasi Rp 3,03 triliun,
3. Divestasi 35% saham di ruas tol Cinere – Serpong dengan nilai Rp 550 miliar, dan
4. Divestasi 55% saham di ruas tol Cibitung – Cilincing dengan nilai Rp 2,44 triliun.
"Tahun 2021, WTR masih melakukan proses divestasi untuk satu ruas tol mayoritas kepada investor dan diproyeksikan dapat terealisasi pada bulan Desember 2021," pungkas Alex.
Selanjutnya: Kementerian PUPR targetkan tambahan 11 ruas jalan tol baru tuntas hingga akhir 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News