Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil melampaui target jumlah pengeboran sumur untuk periode dua bulan awal pasca alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan. Dari target 45 sumur tajak untuk periode Agustus-September, PHR WK Rokan mampu menyelesaikan 47 sumur tajak.
PHR saat ini telah mengoperasikan 16 rig pengeboran dan akan terus menambah jumlahnya guna mendukung program kerja masif dan agresif.
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin mengatakan, pencapaian itu berkat komitmen dan kerja keras seluruh pekerja di WK Rokan dengan semangat Satu Tim untuk meningkatkan produksi, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan.
"Selain melampaui target pengeboran periode Agustus-September, PHR juga berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal dihasilkan atau put on production (POP). Dari sebelumnya sekitar 22 hingga 30 hari, kini menjadi sekitar 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) atau sumur-sumur penghasil jenis minyak ringan," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Konta.co.id, Sabtu (9/10).
Baca Juga: Dorong investasi hulu, Pertamina targetkan pengeboran 204 sumur pengembangan
PHR melakukan beberapa terobosan, di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang untuk pemenuhan sumber daya agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material.
”PHR berupaya menciptakan ekosistem yang dapat mendukung upaya peningkatan produksi WK Rokan. Jika ada kendala, harus segera dicari solusinya agar kami dapat bergerak cepat untuk mendukung rencana kerja WK Rokan yang masif dan agresif,” tegas Jaffee. Tahun depan, target pengeboran PHR meningkat menjadi 500 sumur.
Dalam kunjungannya ke Petapahan-Kotabatak, Jaffee mengunjungi beberapa fasilitas dan berdialog dengan para pekerja di sana. Fasilitas yang dikunjungi adalah Stasiun Pengumpul Kotabatak, Kompleks Pertamina Petapahan, dan lokasi pekerjaan pengeboran sumur.
Selanjutnya: Industri hulu migas belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News