Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah Inpex Corporation berinvestasi pada pengembangan panas bumi di Indonesia menuai tanggapan positif pemerintah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyambut positif investasi yang dilakukan oleh Inpex Geothermal ini.
"Bagus. (Menandakan) mulai diversifikasi dari fosil menuju ke terbarukan," kata Arifin, Selasa (1/11).
Arifin melanjutkan, ke depannya upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan energi memang perlu dilakukan. Selain itu, pemerintah pun berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan yang ada.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan pertemuan dengan Inpex pada bulan depan.
Baca Juga: Pemerintah Siap Implementasikan B40 Mulai Awal Tahun Depan
"Kita akan ketemu dengan mereka bulan Desember. (Pihak) Jepang persiapannya suka matang sehingga minta janji temu jauh-jauh hari," ungkap Dadan.
Dadan menambahkan, pihaknya pun belum mengetahui lebih jauh soal sepak terjang Inpex di sektor panas bumi. Kendati demikian, langkah investasi ini dinilai tepat untuk dilakukan.
Menurutnya, saat ini pendanaan ke sektor energi fosil kian sulit. Banyak pendanaan mulai dialihkan ke energi baru terbarukan. Selain itu, Dadan memastikan saat ini investasi panas bumi menjadi penopang utama dalam mencapai target investasi EBTKE.
Sebelumnya, Inpex Corporation resmi bergabung ke dalam proyek tenaga panas bumi Rantau Dedap. Dalam keterangan resminya yang dirilis belum lama ini, perusahaan asal Jepang tersebut mengumumkan bahwa anak usahanya, Inpex Geothermal, telah membeli 27,4% saham operator PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang dimiliki oleh ENGIE.
“Inpex Corporation mengumumkan telah bergabung dalam proyek Rantau Dedap melalui Inpex Geothermal, sebuah anak usaha yang didirikan dengan tujuan menjalankan operasi bisnis panas bumi,” ungkap manajemen Inpex dalam keterangan tertulis.
Proyek tenaga panas bumi Rantau Dedap terletak di Sumatera Selatan. Proyek tersebut digarap oleh konsorsium ENGIE, Marubeni Corporation, Tohoku Electric Power Co., Inc. dan PT Supreme Energy lewat SERD, perusahaan yang mengoperasikan proyek panas bumi Rantau Dedap.
Baca Juga: Update Harga Baru BBM Non Subsidi Pertamina Berlaku Hari Ini, 1 November 2022
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap telah beroperasi komersial sejak Desember 2021 lalu. Saat tulisan ini dibuat, PLTP dengan Power Purchasing Agreement (PPA) selama 30 tahun sejak operasi komersial itu telah memiliki kapasitas 98,4 megawatts (MW). Hasil produksi listriknya dikonsumsi oleh sekitar 450.000 rumah tangga di Sumatera.
Informasi soal masuknya Inpex ke proyek tenaga panas bumi Rantau Dedap telah dikonfirmasi oleh Presiden dan CEO Supreme Energy, Nisriyanto.
“Iya, betul. Inpex sekarang menjadi salah satu shareholder di Supreme Energy Rantau Dedap yang mengoperasikan PLTP Rantau Dedap,” ujar Nisriyanto saat dihubungi Kontan.co.id (31/10).
Nisriyanto optimistis, masuknya Inpex ke dalam proyek panas bumi Rantau Dedap bakal memperkuat sinergi dalam pengoperasian PLTP Rantau Dedap. Ia juga berharap, bergabungnya Inpex dalam proyek bisa membantu SERD untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kapasitas pembangkitan PLTP Rantau Dedap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News