Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
Capaian penjualan truk di tahun kemarin mengalami penurunan sekitar 17% year on year. Pasar yang melemah juga dialami APM truk, PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) yang volume penjualan kendaraannya hanya 31.000 unit, padahal di tahun sebelumnya Hino mencetak angka penjualan di level 40.000 unit.
Tantangan yang dihadapi cukup berat, namun tak menghentikan Hino untuk membidik angka penjualan kisaran 36.000 unit di tahun ini. Menurut Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI walau harga batubara lesu, namun hal tersebut tak mempengaruhi aktivitas di pertambangan.
Baca Juga: Kendaraan Hino sudah siap gunakan bahan bakar B30
"Walau demikian produksi mereka tak mungkin langsung mati dan masih ada tempat bagi demand truk," sebut Santiko kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2). Selain pertambangan, sektor komoditas perkebunan seperti sawit ditengarai bakal naik daun di tahun ini.
Hal ini bisa menjadi peluang bagi permintaan truk, baik dari light, medium hingga heavy duty. "Harga CPO membaik tentu jadi kesempata, cuma diharapkan dapat berbarengan dengan kenaikan suplai dan demandnya yang nantinya akan terasa bagi kebutuhan sarana pengangkutan," terang Santiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News