kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lanjutkan ekspansi, Erajaya Swasembada (ERAA) bidik tambahan hingga 300 gerai


Senin, 17 Mei 2021 / 16:00 WIB
Lanjutkan ekspansi, Erajaya Swasembada (ERAA) bidik tambahan hingga 300 gerai
ILUSTRASI. erviana.bastian-Erajaya Group meresmikan iBox di Senayan City dan Pejaten Village. Erajaya Group hadir meresmikan iBox di Senayan City dan Pejaten Village


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) terus memperluas jangkauan bisnisnya. Ekspansi dilakukan dengan menambah jumlah gerai, sembari mengembangkan konsep bisnis baru.

Wakil Direktur Utama Erajaya Group Joy Wahjudi membeberkan, kondisi pandemi covid-19 membuat ERAA tak terlalu banyak melakukan ekspansi penambahan gerai baru pada tahun lalu. Seiring bisnis yang terus bertumbuh, ERAA akan kembali agresif dengan target penambahan sekitar 300 gerai pada tahun ini.

Hingga Kuartal I atau dari Januari-Maret, tak kurang dari 20 gerai baru sudah terealisasi. Joy bilang, jumlah tambahan gerai terus meningkat pada April, dan akan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga: Solusi Tunas Pratama (SUPR) bakal selenggarakan RUPSLB untuk pencarian dana jumbo

"Januari-Maret nggak terlalu banyak. (Gerai baru) banyak yang selesai di April. Kan biasanya bangun dulu, itu bisa 1-2 bulan. Kadang juga dibukanya sekalian dengan serempak," terang Joy saat diwawancarai Kontan.co.id, beberapa hari lalu.

Dari proyeksi sekitar 300 gerai baru itu, sepertiganya akan berasal dari konsep baru, yakni Erafone Cloud Retail Partner. Mengusung konsep kemitraan dengan investor lokal, Erafone Cloud Retail Partner dimiliki oleh investor perorangan, namun dikelola dan dioperasikan sepenuhnya oleh tim Erafone.

Seluruh produk gadget, aksesoris dan ekosistem yang dijual di gerai ini merupakan portofolio produk orisinil dan bergaransi resmi, seperti yang dijual di outlet Erafone lain. Konsep ini dinilai akan efektif dan efisien untuk mengakselerasi ekspansi Erajaya Group hingga ke kota-kota level kedua dan ketiga (second-third tier). 

"Kami banyak approach ke investor dan pebisnis di daerah yang sudah familiar dengan industri ini, untuk bermitra dengan Erafone. Kami lihat secara garis besar ini akan efektif dan bisa lebih cepat mengembangkan brand Erafone di seluruh Indonesia," terang Joy.

Baca Juga: Pendapatan Citra Putra Realty (CLAY) turun 81,89% sepanjang tahun 2020

Dimulai sejak Oktober 2020, hingga akhir April paling tidak sudah ada 9 gerai Erafone Cloud Retail Partner yang tersebar di tujuh kota. Joy bilang, tidak ada target spesifik yang dibidik ERAA untuk penambahan gerai dengan konsep kemitraan ini.

Namun untuk tahun ini, Joy memproyeksikan jumlah Erafone Cloud Retail Partner akan bertambah pesat antara 90 gerai hingga 120 gerai. Dengan konsep ini, ERAA tidak perlu banyak merogoh dana untuk menjalankan ekspansi. Investasi lebih dominan dilakukan oleh mitra, sedangkan ERAA akan mendapatkan management fee dari pengoperasian gerai tersebut.

Joy pun tidak mengungkapkan detail belanja modal untuk investasi penambahan gerai baru ERAA pada tahun ini. Yang pasti, investasi yang akan dikucurkan ERAA lebih berfokus pada penambahan sekitar 200 gerai baru di luar konsep Erafone Cloud Retail Partner.

"(Rencana) Ekspansi 300 gerai, dimana sepertiganya tidak terlalu capex oriented, karena menggunakan konsep itu (Erafone Cloud Retail Partner). Jadi pendanaan disiapkan kurang lebih untuk 200 ritel kami," ungkap Joy.

Dia pun optimistis sektor ritel akan tumbuh pada tahun ini. Apalagi segmen elektronik dan produk gadget cenderung bisa bertahan di tengah tekanan pandemi pada tahun lalu.

Baca Juga: Ekspansi ke daerah, Erajaya (ERAA) kembangkan kemitraan dengan investor lokal

Sebagai informasi, merujuk pada laporan tahunan 2020, ERAA memiliki portofolio di bisnis distribusi, bisnis ritel dan saluran bisnis e-commerce. Total penjualan neto yang diraih ERAA pada tahun lalu mencapai Rp 34,11 triliun, naik 3,55% dibandingkan penjualan tahun 2019 yang sebesar Rp 32,94 triliun.

Segmen telepon selular dan tablet masih mendominasi penjualan neto ERAA dengan menyumbang 76,31%. Disusul oleh segmen produk operator (11,74%), aksesoris dan lain lain (7,41%), serta komputer dan peralatan elektronik lainnya (4,55%).

Dalam menjalankan bisnis ritelnya, ERAA memiliki jenis gerai monobrand, multibrand dan joint-business yang tersebar di dalam dan luar negeri. Jumlah total gerai ERAA pada tahun lalu mencapai 1.053 gerai.

Selanjutnya: Saranacentral Bajatama (BAJA) raih laba Rp 42,92 miliar pada kuartal I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×