Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Proyek pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) battery PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus bergulir. Guna melanjutkan proyek ini, ANTM dan anak usahanya yakni PT ANTAM Resourcindo (ARI) merampungkan divestasi atas saham Sumberdaya Arindo.
Sebelumnya, pada 14 April 2022, ANTM telah menandatangani framework agreement bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co (CBL) dan PT Industri Baterai Indonesia alias Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengembangkan proyek EV battery yang akan dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan patungan atawa joint venture companies (JVCOs), yang didirikan oleh ANTM, CBL, dan IBC.
Dalam mendirikan JVCOs tersebut, terdapat transaksi-transaksi sebagaimana dimaksud dalam rangkaian transaksi yang harus dilakukan oleh ANTM dan perusahaan terkendalinya serta perusahaan yang bukan perusahaan terkendali. Secara khusus, transaksi divestasi dilaksanakan karena merupakan salah satu conditions precedent atau syarat pendahuluan pada conditional share purchase agreement (CSPA) antara ANTM dan Hong Kong CBL Limited (HKCBL) yang ditandatangani pada tanggal 16 Januari 2023.
Baca Juga: Ini Jawaban Kuasa Hukum Antam Terkait Permohonan PKPU Budi Said
Nantinya, pengembangan proyek EV Battery ini salah satunya mencakup proyek pertambangan, yakni proyek yang akan dilaksanakan oleh perusahaan patungan pertambangan yang didirikan oleh ANTM dan HKCBL, yakni Mining JVCO. Kegiatan ini dilakukan untuk menambang bijih saprolit dan bijih limonit yang akan digunakan oleh sub-proyek lainnya dalam proyek EV Battery.
Lebih jelasnya, proyek pertambangan akan dilaksanakan oleh Mining JVCO, yaitu melalui Sumberdaya Arindo. Oleh karena itu, akan dilaksanakan penjualan atas sebagian hak atas saham milik ANTM di Sumberdaya Arindo kepada HKCBL yang didahului dengan transaksi divestasi atas seluruh hak atas saham milik ANTAM Resourcindo di Sumberdaya Arindo kepada ANTM.
Objek transaksi dalam divestasi ini adalah 1.350 saham dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham atau setara dengan 0,002% kepemilikan ANTAM Resourcindo pada Sumberdaya Arindo yang akan dialihkan oleh ANTAM Resourcindo kepada ANTM. Nilai Transaksi divestasi sebesar Rp 199 juta.
Baca Juga: Pilih-Pilih Saham BUMN Sehat Untuk 2024
Manajemen menyebut, proyek EV Battery merupakan proyek strategis nasional. Sehingga, rangkaian transaksi divestasi ini penting untuk direalisasikan untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia agar membawa multiplier effect yang positif.
Keikutsertaan ANTM dalam proyek EV Battery dinilai esensial untuk pertumbuhan jangka panjang. Melalui proyek EV Battery, ANTM dapat memahami dan menguasai teknologi kunci pengolahan dan pemurnian bijih nikel, serta pembuatan bahan baku baterai dan baterai kendaraan listrik. Hal ini menimbulkan competitive advantages ANTM di industri baterai kendaraan listrik.
“Oleh karena itu maka pelaksanaan transaksi divestasi Sumberdaya Arindo-ANTAM harus diselesaikan agar keseluruhan rangkaian transaksi dapat berjalan sesuai rencana,” tulis manajemen ANTM dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (22/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News