kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laris manis, ribuan petani borong 708.277 bibit sawit unggul PTPN V


Sabtu, 11 September 2021 / 09:24 WIB
Laris manis, ribuan petani borong 708.277 bibit sawit unggul PTPN V
ILUSTRASI. Petani membeli bibit sawit unggul bersertifikat dari PT Perkebunan Nusantara V di Pekanbaru, Riau.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V mencatat, sebanyak 708.277 bibit sawit unggul telah ludes terjual hanya dalam kurun waktu kurang dari 7 bulan usai diluncurkan pada Februari 2021 lalu.

Senior Executive Vice President Operation PTPN V, Ospin Sembiring mengatakan, tercatat sedikitnya 3.200 petani sawit swadaya dan yang tergabung dalam koperasi unit desa (KUD) non plasma PTPN V, baik dari Provinsi Riau maupun dari sejumlah provinsi tetangga memilih bibit sawit bersertifikat tersebut.

Hingga kini, tersisa sekitar 370.000 bibit unggul di sejumlah sentra siap untuk dilepas kepada para petani sebagai langkah mendukung percepatan peremajaan sawit rakyat.

Ospin menuturkan, respon petani sawit Riau sangat baik dengan terobosan anak perusahaan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) itu dalam menyiapkan bibit sawit unggul bersertifikat. Apalagi, kini petani menghadapi dilema menyusul gempuran bibit sawit ilegitim atau palsu di pasaran.

Baca Juga: Lewat program Makmur, Petrokimia Gresik dan PTPN X bangun ekosistem petani tebu

"Animo sangat tinggi. Tidak hanya petani di Riau. Petani di Sumatra Barat dan Jambi juga ada yang membeli bibit. Alhamdulillah, sampai Agustus kemarin, sudah terjual 708.277 bibit. Sehingga dari total 1,5 juta bibit yang kita siapkan untuk dilepas ke masyarakat tahun ini, cuma tinggal 370.000 lagi yang bisa dibeli petani swadaya," kata dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (10/9).

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, PTPN V melepas 1,1 juta bibit sawit unggul varietas PPKS 540 serta PPKS Simalungun kepada petani swadaya, dari total 1,5 juta bibit sawit yang disiapkan untuk membantu masyarakat hingga 2021 ini.\

Untuk itu, perusahaan mendirikan tujuh sentra pembibitan kelapa sawit di beberapa kabupaten dan kota di Riau. Dari tujuh sentra pembibitan tersebut, Ospin mengatakan bibit sawit di sejumlah sentra telah habis terjual.

"Yang masih tersedia itu pembibitan Dumai, Tanah Putih, Rokan Hilir, dan Tandun, Kampar. Jumlah stok juga terus menipis dengan tingkat penjualan rata-rata mencapai 70.000 bibit tiap bulannya," ujar Ospin.

Sementara di sentra Air Molek, Indragiri Hulu telah ludes terjual. Begitu pula pada beberapa sentra di Kampar dan Siak masih dalam tahap pembudidayaan setelah habis diborong petani.

Melengkapi Ospin, EVP Plasma PTPN V, Arif Subhan Siregar, mengatakan selain ditawarkan dengan harga yang transparan dan sama di setiap sentra, serta terjangkau, tingginya animo masyarakat juga disebabkan sistem penjualan yang dilakukan melalui sentuhan digital.

Petani dapat mengakses jenis bibit, ketersediaan bibit, harga, dan dokumen bibit dengan hanya satu sentuhan melalui aplikasi Sawit Rakyat Online. Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store.

Alhasil, walau dalam hitungan bulan, namun aplikasi tersebut berhasil menyita perhatian para petani sawit Riau dan sekitarnya yang selama ini kesulitan mendapatkan bibit sawit bersertifikat.

"Kami optimistis target perusahaan untuk dapat menyalurkan 1,1 juta bibit sawit unggul bersertifikat kepada masyarakat tahun ini, dapat tercapai. Kita berharap produktivitas petani yang muaranya pada peningkatan kesejahteraan dapat bermula dengan penggunaan bibit yang tepat," tuturnya.

Baca Juga: PTPN XII sukses ekspor perdana kopi sebanyak 18 ton

Berdasarkan survei PPKS, petani sawit masih kerap terjebak dengan keberadaan bibit sawit palsu. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka terjebak, diantaranya 37% menjadi korban penipuan, 14% tergiur harga murah, 20% tidak mengetahui cara membeli benih yang legal.

Selain itu, 12% di antara petani terjebak penggunaan bibit palsu karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10% tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4% petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh.

Bahkan berdasarkan penelitian, 50% petani di Riau masih menggunakan bibit ilegitim. Untuk itu, Arif mengatakan bahwa PTPN V merasa perlu hadir dan menawarkan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi para petani.

"Kami ingin mendukung langkah pemerintah dalam mempercepat peremajaan sawit rakyat," pungkas dia.

Selanjutnya: Harga emas Antam turun Rp 5.000 menjadi Rp 929.000 per gram pada hari ini (11/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×