Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Lautan Luas Tbk (LTLS) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 108 miliar atau setara Rp 70 per saham.
Sebelumnya, LTLS telah membagikan membagikan interim Rp 20 per saham pada tanggal 21 Januari 2022. Sisa dividen sebesar Rp 50 per saham akan mulai dibagikan dengan recording date pada tanggal 15 Juni 2022.
Jumlah tersebut merupakan 39% dari laba neto 2021 Lautan Luas sebesar Rp 280 miliar. Dividen tunai sebesar Rp 70 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham setelah dikurangi dividen interim yang telah dibayarkan.
Baca Juga: Dinilai Punya Prospek Baik, Begini Rekomendasi Saham Lautan Luas (LTLS)
Asal tahu saja, LTLS membukukan pendapatan sebesar Rp 6,63 triliun atau meningkat 18,65% year on year (yoy). Pada tahun 2020, LTLS meraih pendapatan sebesar Rp 5,59 triliun.
Sementara itu, laba bersih LTLS melonjak signifikan mencapai 271,75% yoy pada tahun 2021. Laba bersih LTLS tercatat sebesar Rp 279,62 miliar atau lebih tinggi ketimbang tahun 2020 yang sebesar Rp 75,21 miliar.
Presiden Direktur Lautan Luas Indrawan Masrin mengungkapkan, kinerja positif ini sejalan dengan kemampuan LTLS menjaga ketersediaan produk dengan keunggulan kompetitif dan pengelolaan risiko yang ketat.
"Selama 2021, LTLS memfokuskan penjualannya kepada industri makanan dan minuman, personal home care dan air," kata Indrawan dalam keterangan resmi, Jumat (5/6).
Baca Juga: Analis Memandang Prospek Jangka Panjang Lautan Luas (LTLS) Masih Baik
Indrawan menambahkan, sejalan dengan fokus industri tersebut LTLS berhasil membukukan laba bersih kuartal pertama 2022 naik 251% menjadi Rp 98 miliar dibandingkan Rp 39 miliar pada tahun sebelumnya.
Kinerja positif LTLS pada kuartal pertama 2022 ditopang oleh pendapatan segmen distribusi yang mencatatkan pertumbuhan 46,8%. Sektor manufaktur pun bertumbuh 32,4% dibandingkan pada pendapatan kuartal pertama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini juga didukung oleh peningkatan permintaan bahan baku di industri manufaktur dan segmen lainnya seiring dengan peningkatan perekonomian di Indonesia. Indrawan mengungkapkan, pihaknya terus mengkaji potensi investasi yang ada.
“Kami terus mengkaji potensi investasi di industri kimia terutama peluang pada industri fokus Lautan Luas. Karena kami yakin dengan potensi yang kami miliki dan pasar juga akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu,” pungkas Indrawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News