kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.510   29,00   0,19%
  • IDX 7.747   11,90   0,15%
  • KOMPAS100 1.204   2,19   0,18%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   0,76   0,32%
  • IDX30 494   1,09   0,22%
  • IDXHIDIV20 593   2,01   0,34%
  • IDX80 137   0,22   0,16%
  • IDXV30 142   -0,60   -0,42%
  • IDXQ30 164   0,28   0,17%

Lautan Luas (LTLS) Optimistis Bisa Tetap Bangkit di 2023


Rabu, 03 Mei 2023 / 05:45 WIB
Lautan Luas (LTLS) Optimistis Bisa Tetap Bangkit di 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) membukukan kinerja kurang memuaskan pada kuartal I 2023. Pendapatan dan laba bersih LTLS, masing-masing terkoreksi pada triwulan pertama tahun ini.

LTLS mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,85 triliun. Nilai itu terkoreksi 11% secara tahunan (YoY). Dari tiga segmen bisnis utamanya, segmen distribusi menyumbang sebanyak 44,6% dari penjualan, manufaktur menyumbang 47,3% serta segmen pendukung & jasa mencapai 8%.

Investor Relation LTLS, Eurike Hadijaya, menjelaskan, perseroan akan meneruskan strategi pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang telah dicanangkan di 2023. Emiten distribusi bahan kimia ini juga secara konsisten terus mengakselerasi kinerja untuk mencapai target tahun 2023.

Baca Juga: Kinerja Membaik, Pefindo Kerek Rating dan Outlook Lautan Luas (LTLS)

“Kami akan senantiasa memperbarui teknologi, melakukan pengembangan produk dan pengembangan pasar, sehingga kami optimistis kinerja akan tetap meningkat di periode-periode berikutnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/5).

Meski demikian, Eurike bilang margin laba kotor LTLS meningkat dari sebelumnya 17,3% pada kuartal IV-2022, menjadi 18,5% pada kuartal pertama tahun ini.

Adapun LTLS menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebanyak single digit pada 2023. Hal itu seiring dengan berbagai kebijakan strategis yang sedang disiapkan perseroan.

 

Lautan Luas menyediakan bahan-bahan kimia dasar dan khusus terutama pada industri pengolahan air, makanan minuman dan perawatan pribadi & rumah. Industri sektor makanan minuman, air bersih dan personal home care tetap menjadi fokus industri LTLS ke depannya.

Hingga saat ini, LTLS telah mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industrial di seluruh Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Sekitar 90% penjualan Lautan Luas adalah untuk pasar Indonesia, dengan sisanya berfokus di kawasan Asia yang masih baik pertumbuhannya.

Untuk tahun ini, perseroan akan lebih berfokus untuk melayani industri air dengan memberikan solusi yang lengkap dalam menjernihkan air dan pengolahan limbah sesuai dengan kebutuhan air yang ada.

Baca Juga: Wahai Dividend Hunter, Ini Bocoran Saham-Saham yang Tawarkan Dividen Menarik di 2023

“Dimulai dari suplai produk, mengoperasikan pusat pengolahan air baik kawasan industry maupun residential yang didukung dengan perpaduan teknologi Perseroan bersama Organo Jepang,” tambahnya.

Dengan penurunan penjualan mengakibatkan laba bersih LTLS juga ikut terkoreksi. Adapun laba bersih yang dicapai untuk kuartal I-2023 sejumlah Rp 51 miliar.

Meskipun laba terkoreksi, ia bilang kondisi keuangan LTLS sendiri tetap menguat dibandingkan tahun lalu dengan menguatnya rasio net debt terhadap equity dari 0,4 kali di Desember 2022 menjadi 0,3 kali di Maret 2023.

Ini juga seiring menurunnya jumlah utang dari Rp 1,37 triliun di periode 2022 menjadi Rp 1,26 triliun di kuartal I-2023. Serta meningkatnya jumlah kas dari Rp 237 miliar menjadi Rp 336 miliar didukung dengan stabilnya ratio net debt terhadap EBITDA sebesar 1,47 kali.

Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) Menjajaki Peluang Bisnis Baru di 2023

Dari sisi EBITDA meningkat dari sebelumnya Rp 137 miliar di kuartal IV-2022 menjadi Rp 161 miliar di kuartal I-2022. Sedangkan untuk arus kas dari hasil operasi cukup stabil di Rp 166 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

LTLS juga telah menegaskan komitmennya untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo pada Juli 2023 sejumlah Rp 181,55 miliar, dengan sebagian besar menggunakan internal kas yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×