kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Lawan Tren, Indonesia Pilih Kilang Modular Skala Kecil Untuk Olah Minyak Impor AS


Selasa, 19 Agustus 2025 / 22:01 WIB
Lawan Tren, Indonesia Pilih Kilang Modular Skala Kecil Untuk Olah Minyak Impor AS
ILUSTRASI. Dua petugas Pertamina memeriksa fasilitas produksi di Crude Destillation Unit (CDU) Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan di Indramayu, Jawa Barat.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID - JAKARTA/SINGAPURA. Indonesia berencana membangun jaringan kilang minyak modular berskala kecil untuk mengolah minyak mentah asal Amerika Serikat (AS) maupun domestik.

Langkah ini ditujukan untuk menekan impor bensin yang terus meningkat.

Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional (KPI) Caplok 14% Saham Patra SK

Melansir pemberitaan Reuters pada Selasa (19/8/2025), kilang modular yang berbentuk unit prefabrikasi ini diklaim lebih cepat dan murah dibangun dibandingkan fasilitas kilang konvensional.

Namun, sejumlah analis menilai strategi ini berisiko tidak ekonomis karena berlawanan dengan tren global yang cenderung membangun kilang raksasa demi meraih efisiensi skala.

Reuters melaporkan, sovereign wealth fund Indonesia Danantara tengah menyiapkan kontrak senilai US$8 miliar dengan perusahaan rekayasa asal AS KBR Inc untuk 17 kilang modular.

Rencana tersebut juga menjadi bagian dari kesepakatan dagang energi dengan Washington, di mana Indonesia berkomitmen membeli energi AS senilai US$15 miliar untuk imbalan keringanan tarif bagi ekspor produk Indonesia.

Baca Juga: Bakal Dibangun di Indonesia, 17 Kilang Minyak Disiapkan untuk Tampung Impor Minyak AS

CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan, kilang-kilang baru itu akan disesuaikan dengan karakteristik minyak mentah AS.

"Kami akan impor crude oil ke Indonesia dan butuh kilang yang sesuai. Jadi investasinya diarahkan ke sana," ujarnya.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menambahkan, lokasi pembangunan kilang modular diproyeksikan dekat dengan wilayah produksi minyak.

Studi awal sudah dilakukan di Natuna, Surabaya, Halmahera Utara, dan Fakfak.

Baca Juga: Menilik Rencana Pemerintah Bangun 17 Kilang Minyak di Dalam Negeri

Tantangan Ekonomi

Sejumlah analis menilai rencana ini terlalu ambisius mengingat rekam jejak Indonesia dalam menambah kapasitas kilang yang penuh hambatan.

Pertamina sendiri masih menjalankan program Refinery Development Master Plan (RDMP) senilai US$48 miliar untuk meningkatkan kapasitas enam kilangnya menjadi 1,5 juta barel per hari (bph).

Saat ini kapasitas kilang Pertamina baru 1,06 juta bph, hanya mampu memenuhi 60% kebutuhan BBM domestik.

Namun, proyek-proyek RDMP banyak terkendala. Upgrade kilang Balongan baru menyelesaikan tahap pertama pada 2022.

Sementara pembangunan kilang Balikpapan senilai US$7,4 miliar belum rampung. Proyek Tuban bersama Rosneft juga tertunda akibat sanksi Barat terhadap Rusia.

Baca Juga: Satgas Hilirisasi Tawarkan Proyek Kilang Minyak, Danantara Masih Berpotensi Lirik AS

“Pembangunan 17 kilang ini ambisius, apalagi RDMP Pertamina masih berjalan,” kata Pankaj Srivastava, Senior Vice President Rystad Energy.

Meski kilang modular bisa dibangun lebih cepat (kapasitas 50.000–150.000 bph) dan membantu mengurangi impor BBM, fasilitas sederhana ini tidak akan mendorong ekspansi kapasitas petrokimia Indonesia.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur akan memaksa impor minyak menggunakan kapal berukuran lebih kecil sehingga biaya logistik lebih mahal.

“Kalau tidak ada fleksibilitas crude dalam desain kilang modular, Indonesia akan sangat bergantung pada harga minyak AS,” ujar June Goh, analis senior Sparta Commodities.

Selanjutnya: Dow Jones Dekati Rekor Tertinggi, Home Depot Angkat Saham Ritel

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×