Reporter: Lili Sunardi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,1 miliar di 2011, namun hal itu tidak mengurangi minat PT Leo Investment (ITTG) untuk melakukan ekspansi di bidang pengeboran minyak dan gas.
Hal itu terlihat dari rencana ITTG yang akan melakukan pembelian mesin pengeboran dan mengakuisisi kontrak pengeboran terpadu senilai US$ 14,7 juta.
Benny Louis, Direktur Utama ITTG mengungkapkan, tahun ini ITTG melalui PT Leo Resources akan membeli satu unit drilling rig 350 hp milik PT Bumi Jambi dengan nilai Rp 19,4 miliar. Selain itu, ITTG juga akan membeli 22 unit camp container milik PT Bumi Jambi dengan nilai Rp 2,3 miliar.
"Dana untuk pembelian drilling rig 350 dan 22 camp container akan diambil dari penawaran umum terbatas (PUT) I dengan total nilai Rp 102,4 miliar," katanya dalam keterbukaan publik ITTG di Jakarta, Rabu (28/3).
Selain melakukan pembelian, dia juga menyebutkan akan mengakuisisi kontrak jasa pengeboran terpadu CBM milik PT Jaya Mimika Lestari dengan nilai kontrak sebesar US$ 14,7 juta. "ITTG akan mengakuisisi sebesar Rp 5,8 miliar dari nilai kontrak tersebut," ujarnya.
Kontrak tersebut menurutnya, merupakan kontrak bagi hasil BP Migas dan Satui Basin Gas dengan PT Jaya Mimika Lestari untuk pengeboran CBM pada blok Kotabu, Kalimantan Selatan. Kontrak itu sendiri hanya akan berlaku selama 235 hari sejak penandatanganannya.
Dengan langkah ekspansi di bidang pengeboran minyak dan gas tersebut, ITTG memproyeksikan pendapatannya di 2012 bisa mencapai Rp 138,7 miliar atau tumbuh empat kali lipat dibanding pendapatannya di 2011 sebesar Rp34,1 miliar.
"Kami juga memproyeksikan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 25 miliar di 2012, jauh meningkat dibanding 2011 dimana kami masih mengalami rugi Rp ,1,1 miliar," ungkap Benny.
Seiring target peningkatan pendapatan dan labanya di 2012, ITTG juga menargetkan bisa mengembangkan total asetnya hingga Rp 120,1 miliar di 2012. Jumlah tersebut meningkat dibanding total asetnya di 2011 yang tercatat sebesar Rp 7,3 miliar.
Untuk mendapatkan dana pembiayaan sejumlah ekspansinya tahun ini, ITTG juga akan melakukan PUT I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 985 juta saham biasa atas nama dengan total nilai sebesar Rp 102,4 miliar.
Sekitar 14,6% atau Rp 15 miliar dari hasil PUT I tersebut akan digunakan untuk membayar hutang perseroan kepada PT Sugico Graha sebesar Rp 2,7 miliar dan membayar hutang kepada Goodwill Service Investment sebesar Rp 6,5 miliar. Selain itu, Rp 6,5 miliar sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
Sementara 85,3% sisanya (senilai Rp 87,4 miliar) akan digunakan untuk peningkatan modal disetor kepada PT Leo Resources sebesar Rp 26,2 miliar dan Rp 61,2 miliar sisanya akan diberikan kepada PT Leo Resources sebagai pinjaman. Dana tersebutlah yang akan digunakan PT Leo Resources membiayai ekspansinya di bidang pengeboran minyak dan gas tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News