Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lewat kuartal III-2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) telah menyerap belanja modal (capex) sebesar US$ 157 juta atau setara dengan Rp 2,498 triliun rupiah (asumsi kurs Rp15.940 per dollar AS).
Adapun, berdasarkan catatan Kontan, capex yang digelontorkan PGN untuk tahun 2024 adalah sebesar US$ 361 juta atau setara dengan Rp 5,75 triliun.
"Sampai dengan Triwulan 3-2024, pencapaian Belanja Modal Perseroan mencapai US$157 juta, dimana 59% penyerapan oleh segmen downstream dan lainnya, sedangkan 41% diserap oleh segmen hulu," ungkap Fajriyah Usman selaku Corporate Secretary PGN kepada Kontan, Selasa (03/12).
Fajriyah menambahkan dalam penyerapan capex PGN mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasinya di tengah kondisi yang penuh tantangan.
"Perseroan akan mengoptimalkan capex untuk proyek-proyek yang cepat men-generate revenue ditahun 2024 dan berlanjut ke tahun 2025," tambahnya.
Baca Juga: Peluang Window Dressing Semakin Menipis
Jelang tutup tahun, Fajriyah bilang pihaknya optimis dapat mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba lebih dibandingkan pendapatan dan laba sepanjang tahun lalu.
Salah satunya tercermin dari laba bersih kuartal III-2024 senilai US$ 263,38 juta yang berhasil dicatatkan oleh perseroan hingga September 2024. Dimana, keuntungan PGAS ini melonjak 32,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai US$ 198,49 juta.
Dari sisi pendapatan PGAS mencatatkan kenaikan sebesar 4,46% dari US$ 2,69 miliar di kuartal III-2023 menjadi US$ 2,81 miliar hingga September 2024. Adapun, salah satu pendorongnya dikontribusikan perdagangan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) trading senilai US$ 161,80 juta.
"Selain itu, kami juga berhasil melakukan penurunan biaya bunga serta melakukan peningkatan pendapatan dari asosiasi," ungkapnya.
Momentum pertumbuhan di kuartal III-2023 ungkap Fajriah diharapkan bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dalam kuartal kuartal IV 2024 untuk mencapai target kinerja baik dari sisi operasional maupun keuangan dan menjaga profitabilitas pada tingkatan yang wajar.
"Perseroan diharapkan tetap akan melakukan pengembangan infrastruktur untuk memastikan optimalisasi dan utilisasi gas bumi di tahun 2025," katanya.
Terkait pasokan gas di tahun depan, pihak PGN ungkapnya akan melakukan beberapa upaya, antara lain perpanjangan kontrak pasok eksisting, mencari potensi pasokan gas baru, hingga penyediaan dan optimalisasi pasokan LNG dalam negeri.
"Ini dilakukan untuk memenuhi kekurangan pasokan gas pipa dengan potensi pasokan berasal dari sumber domestik seperti Bontang LNG, Tangguh LNG, dan Donggi Senoro LNG," tutupnya.
Baca Juga: MIND ID Optimistis Cetak Laba Rp 35 Triliun Tahun Ini
Selanjutnya: Industri Perasuransian Terbebani Pemenuhan Implementasi PSAK 117
Menarik Dibaca: Hadirkan Ekosistem Hunian Sewa Komprehensif, Ini Deretan Produk Hunian dari Rukita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News