Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen mendorong pengembangan energi hijau dan transmisi melalui strategi Accelerating Renewable Energy Development (ARED).
Komitmen ini diperkuat dalam gelaran 2nd Conference Road To PLN Investment Days 2024 bertajuk "Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia" yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta Pusat yang diselenggarakan Harian Kompas dan PT PLN.
Event ini merupakan rangkaian menuju PLN Investment Days 2024 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor energi, termasuk pemerintah, investor, dan produsen listrik swasta, untuk berdiskusi tentang peluang dan tantangan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yang diwakilkan Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan dalam pidato kunci yang menyoroti regulasi investasi untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.
Baca Juga: Bukukan Kinerja Positif pada 2023, PLN Berhasil Tekan Pemadaman
"Regulasi yang jelas dan mendukung sangat krusial dalam menarik investasi ke sektor energi terbarukan. Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif guna mencapai target NZE," ungkap Nurul, Selasa (4/6).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menekankan pentingnya transisi energi bagi masa depan Indonesia.
"Komitmen PLN dalam mendukung percepatan transisi energi terbarukan diwujudkan melalui program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dan pembangunan Green Enabling Transmission Line. Upaya ini adalah bagian dari visi kami untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," ujar Darmawan.
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga membahas tantangan pendanaan untuk pengembangan energi terbarukan.
"Kebijakan perbankan global sangat mempengaruhi keputusan pendanaan proyek energi terbarukan. Faktor-faktor seperti risiko investasi dan regulasi yang mendukung adalah kunci dalam menarik pendanaan," jelas Jiro.
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Harris menjelaskan, berdasarkan evaluasi program pemerintah menunjukkan kemajuan.
"Namun tantangan seperti infrastruktur dan regulasi masih harus diatasi. Urgensi transisi energi sangat tinggi untuk mencapai NZE pada 2060," papar Harris.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat & Pengembangan Bisnis PT PLN Hartanto Wibowo memaparkan perkembangan program ARED dimana pada tahun ini PLN menargetkan peningkatan kapasitas energi terbarukan yang signifikan.
Baca Juga: Siap-siap Tarif Listrik akan Naik Setelah Juni? Ini Kata Kementerian ESDM
"Pengembangan ini tidak hanya mendukung kelistrikan nasional tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Hartanto.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia Arthur Simatupang menggarisbawahi potensi dan tantangan bagi produsen listrik swasta.
"Proyek energi terbarukan memiliki potensi besar untuk menarik minat investor swasta. Namun, tantangan seperti regulasi dan pendanaan masih perlu diatasi. Rekomendasi kami adalah memperkuat kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta," kata Arthur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News