kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LG Bidik Posisi Satu di Pasar Elektronik


Jumat, 30 Juli 2010 / 14:08 WIB
LG Bidik Posisi Satu di Pasar Elektronik


Reporter: Gloria Haraito |


JAKARTA. Pulihnya ekonomi terasa menguat di industri elektronik. Hal ini membuat produsen elektronik berani meningkatkan produksi demi meningkatkan pangsa pasarnya.

Tengoklah PT LG Electronics Indonesia (LG). Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, sebagian besar produk LG memimpin pasar. Dari kesembilan produk yang dijual LG, hanya DVD dan WMO yang belum berhasil menjadi penguasa pasar. Di sisi lain, LG menjadi pemimpin baru di pasar AC.

Menurut Kim Weon Dae, Presiden Direktur LG, pangsa pasar yang besar tahun ini disebabkan oleh strategi perusahaan yang beralih dari distributor tunggal menjadi banyak distributor.

"Kami tertinggal di pasar DVD karena kami fokus di kelas atas, tapi ke depannya kami akan perhatikan pasar ini juga," ujar Kim, Kamis (29/7).

Di sisi lain, AC menjadi pemimpin baru karena tahun ini LG mengeluarkan dua produk AC baru yakni Hercules Inverter dan Hercules 2.0. LG mengklaim, Hercules merupakan AC hemat energi. LG juga menjadi pemimpin baru di pasar microwave karena fokus di produk dengan konsumsi listrik rendah, 450 watt. Lanjut menurut Kim, LG mampu memimpin di nyaris semua pasar elektronik karena LG Corp memutuskan untuk memproduksi beberapa produk yang tadinya diimpor. Produk yang dilokalisasi tersebut antara lain LCD, kulkas, dan mesin cuci.

Bisnis lain yang akan terus dipertahankan LG ialah LCD. Banyaknya konsumen yang beralih dari CRT ke LCD menjadi peluang bagus bagi perusahaan untuk menggenjot penjualan LCD. Tren perkembangan pasar menunjukkan, permintaan LED dan 3D pun semakin tinggi. Itu sebabnya semester I silam, LG baru saja merilis LED 42 inci. Semester II ini LG juga akan merilis LED 43 inci. Pun begitu, demi mempertahankan pasar LG pun akan merilis CTV baru seri retro.

"Bentuknya betul-betul jadul, kami rancang bagi para kolektor barang antik," terang Budi Setiawan, Direktur Penjualan. CTV retro ini dibanderol Rp 1,5 juta per unit.

Bisnis baru LG

LG Corp sebetulnya memiliki bisnis baru yakni solusi bisnis yang menyediakan layanan dan produk bagi suatu perusahaan. Bila infrstruktur sudah siap, bukan tak mungkin bisnis baru ini pun akan dirilis di Indonesia. Beberapa produk LG yang siap mendukung bisnis baru ini misal, kabel keamanan, AC gedung, dan TV komersial.

Di antara produk-produknnya yang sukses, sebetulnya LG tertinggal banyak di pasar ponsel. Saat ini pangsa pasarnya cuma 1,2%. Menyadari pangsa pasar yang kecil, tahun ini LG berniat memperkuat bisnis ponselnya dengan merilis total 30 produk baru.

Sebanyak 14 produk baru sudah meluncur di semester I-2010. Produk tergres yang sudah meluncur bertepatan dengan Indonesia Cellular Show awal Juli lain antara lain GT 540. "Beberapa produk yang akan meluncur di semester kedua juga akan kami lengkapi dengan sistem android," ujar Tommy Tjahjono, Kepala Penjualan Ponsel LG.

Dengan segudang strategi ini, LG optimistik tahun ini bisa mencapai penjualan US$ 2 miliar atau tumbuh 25%. "Hal ini seiring dengan pertumbuhan industri elektronik yang diprediksi akan mencapai 21%," kata Kim. Sementara dari segi pangsa pasar, LG berharap semua lini produk menguasai 30% pasar.

Kim menjelaskan, bisnis LG Indonesia memberikan konstribusi 2% saja terhadap LG Corp. Pun begitu, pasar yang besar membuat LG optimistik bisa menjadi pemain nomor satu elektronik di sini. Demi mencapai hal itu, LG Corp berniat menambah investasi tahun ini. Sayang, Kim belum mau menyebut nilai tambahan investasi tersebut. Yang jelas, LG Corp serius menekuni bisnis di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×