Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menetapkan lifting minyak dan gas bumi dalam RAPBN 2021 sebesar 1,71 juta barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd) atau turun dari target lifting APBN tahun ini sebesar 1,94 juta boepd.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menerangkan, target lifting dalam RAPBN 2021 terdiri dari lifting minyak 705.000 barel per hari (boepd) dan lifting gas bumi sekitar 1 juta boepd.
Adapun, target lifting APBN 2020 1,94 juta boepd terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 755 ribu bopd dan lifting gas bumi sebesar 1,191 boepd.
Baca Juga: Kejar target produksi minyak 1 juta barel, SKK Migas minta Pertamina agresif
"Hingga Juli 2020, realisasinya mencapai 1,699 juta boepd, di mana realisasi lifting minyak bumi sebesar 707 ribu boepd dan lifting gas bumi sebesar 992 ribu boepd," ujar Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI awal pekan ini, dikutip Minggu (6/9).
Sementara itu, pemerintah memproyeksikan lifting migas tahun ini sebesar 1,697 juta boepd yang terdiri dari lifting minyak sebesar 705 boepd dan gas bumi sebesar 992 boepd.
Selain itu, berdasarkan hasil raker 29 Juni 2020, lifting migas tahun 2021 disepakati sebesar 1,680 juta - 1,720 juta boepd, terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 690.000 - 710.000 bopd dan lifting gas bumi sebesar 0,990 juta - 1,010 juta boepd.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka lifting migas pada Nota Keuangan RAPBN 2021 ditetapkan sebesar 1,712 juta boepd, di mana lifting minyak bumi sebesar 705.000 bopd dan lifting gas bumi sebesar 1,007 juta boepd," jelas Menteri Arifin.
Ia memastikan, kendati dihantam pandemi covid-19 pihaknya terus berupaya mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan peningkatan produksi migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News