kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,72   3,97   0.44%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lintas Marga Sedaya terapkan konsep 3E guna meminimalisir kecelakaaan di jalan tol


Rabu, 28 Agustus 2019 / 16:14 WIB
Lintas Marga Sedaya terapkan konsep 3E guna meminimalisir kecelakaaan di jalan tol
ILUSTRASI. Kecelakaan bus di Tol Cipali


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) telah menerapkan  konsep “3E”  untuk menekan tingkat kecelakaan kendaraan. Bahklan LMS juga telah mengantongi Sertifikat Layak Operasi (SLO) dan telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM).

Konsep 3E ini menyangkut enginering, enforcement dan education dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya pihak Kepolisian Daerah, Kementerian Perhubungan, BPJT dan stakeholder lainnya. 

Baca Juga: UEM Group akan jual saham jalan tol Cipali, apakah operator lain tertarik?

General Manager Operation LMS Suyitno mengatakan, konsep 3E tersebut diterapkan guna mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi di sepanjang tol Cikopo - Paliman (Cipali) dengan total panjang tol 116,75 km.

Ia menjelaskan, tahapan enginering berupa pemasangan wire ropes atau kawat pembatas di median jalan. Wire ropes tersebut dipasang pada titik-titik rawan kecelakaan.

Selain wire ropes, juga telah dilakukan pemasangan rumble dot atau alat getaran otomatis bagi setiap pengemudi yang berkendara agar tidak mengantuk yang dipasang pada bagian dalam maupun luar jalan, kemudian pemasangan guardrail, pemasangan Wight in Motion (WIM) di 2 lokasi dan pemasangan lampu strobo di titik rawan kecelakaan seperti Subang - Cikedung dan Cikedung - Kertajati.

"Kita sudah pasang wire ropes tahun kemarin pemasangan hingga 16 km, tahun ini sudah 18 km jadi total sudah kami pasang 34 km," Ujar Suyitno, Rabu (28/8).

Sedangkan upaya enforcement, LMS telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah setempat dan Dishub. Koordinasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan operasi speed gun secara rutin setiap 2 bulan sekali. 

Baca Juga: UEM Group akan jual saham di jalan tol Cipali, bagaimana tanggapan Astra infra?




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×