Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) telah menerapkan konsep “3E” untuk menekan tingkat kecelakaan kendaraan. Bahklan LMS juga telah mengantongi Sertifikat Layak Operasi (SLO) dan telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Konsep 3E ini menyangkut enginering, enforcement dan education dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait diantaranya pihak Kepolisian Daerah, Kementerian Perhubungan, BPJT dan stakeholder lainnya.
Baca Juga: UEM Group akan jual saham jalan tol Cipali, apakah operator lain tertarik?
General Manager Operation LMS Suyitno mengatakan, konsep 3E tersebut diterapkan guna mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi di sepanjang tol Cikopo - Paliman (Cipali) dengan total panjang tol 116,75 km.
Ia menjelaskan, tahapan enginering berupa pemasangan wire ropes atau kawat pembatas di median jalan. Wire ropes tersebut dipasang pada titik-titik rawan kecelakaan.
Selain wire ropes, juga telah dilakukan pemasangan rumble dot atau alat getaran otomatis bagi setiap pengemudi yang berkendara agar tidak mengantuk yang dipasang pada bagian dalam maupun luar jalan, kemudian pemasangan guardrail, pemasangan Wight in Motion (WIM) di 2 lokasi dan pemasangan lampu strobo di titik rawan kecelakaan seperti Subang - Cikedung dan Cikedung - Kertajati.
"Kita sudah pasang wire ropes tahun kemarin pemasangan hingga 16 km, tahun ini sudah 18 km jadi total sudah kami pasang 34 km," Ujar Suyitno, Rabu (28/8).
Sedangkan upaya enforcement, LMS telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah setempat dan Dishub. Koordinasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan operasi speed gun secara rutin setiap 2 bulan sekali.
Baca Juga: UEM Group akan jual saham di jalan tol Cipali, bagaimana tanggapan Astra infra?
Dalam operasi speed gun, petugas melengkapi diri dengan speed gun sebagai alat mengukur kecepatan kendaraan yang melintas. Kendaraan yang melintas dengan kecepatan melebihi batas kecepatan maksimum 100 km/ jam akan ditindak.
Adapun upaya operasi over dimention over load vehicle (ODOL) juga rutin dilakukan untuk pengguna jalan tol khususnya yang golongan 4 - 5. Tahun ini, operasi ODOL akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu pada September dan Oktober 2019.
“Upaya ini tentunya kami terus tingkatkan untuk mengurangi tren kecelakaan setiap tahunnya di tol Cipali. Dan data kami memang juga sudah menunjukan tren penurunan tingkat kecelakaan dari tahun ke tahun,” Katanya.
Baca Juga: Delapan poin ini disiapkan untuk antisipasi kepadatan arus balik lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News