Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait yang tadinya memastikan maskapainya belum akan melayani penerbangan haji tahun ini karena akan fokus mengembangkan penerbangan reguler Jakarta-Jeddah buru-buru berubah pikiran.
Menurut Edward jika Komisi VIII dan pemerintah memberi kesempatan bagi Lion untuk melayani penerbangan haji, tentu Lion akan coba memenuhi permintaan tersebut.
"Kalau secara operasional kami yakin bisa, tetapi masalah haji kan bukan hanya soal ketersediaan pesawat dan hitung-hitungan tarif saja. Kita butuh dukungan pemerintah dan harus memiliki tim yang sebelumnya benar-benar ahli mengangkut haji. Saya belum bisa bilang tidak akan melayani haji tahun ini, lebih baik tunggu proses hearing dulu dengan DPR," kata Edward.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dan PT Metro Batavia (Batavia Air) belum siap melayani angkutan haji 2010. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay ketidaksiapan dua maskapai itu bisa dilihat dari keterbatasan armada yang digunakan untuk melayani rute Jakarta-Riyadh-Jeddah saat ini.
Jumlah penumpang alias jemaah yang diterbangkan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tidak sedikit. Setiap tahun Pemerintah Arab Saudi menyediakan kuota setidaknya 230.000 an jemaah dari Indonesia, termasuk yang menggunakan fasilitas ONH Plus.
Sementara jumlah jemaah haji reguler tahun ini diperkirakan 191.174 orang. Karena itu dibutuhkan maskapai yang benar-benar siap melayani angkutan haji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News