kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Lion Air juga ingin melantai di bursa saham


Jumat, 04 Februari 2011 / 10:10 WIB
Lion Air juga ingin melantai di bursa saham
ILUSTRASI.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

jakarta. Belakangan ini semakin banyak perusahaan penerbangan yang berniat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah PT Garuda Indonesia dan PT Indonesia AirAsia, kini giliran PT Lion Mentari Airlines mengutarakan niatnya untuk go public.

Hanya saja, manajemen Lion Air menargetkan baru akan menggelar initial public offeruing (IPO) pada tahun 2012. Sementara Garuda akan menerbitkan saham perdananya (IPO) pada 8 Februari 2011 ini. Adapun AirAsia akan menggelar penjualan saham perdana ke publik alias IPO pada semester II tahun ini.

Lion Air punya alasan sendiri memilih IPO tahun depan. Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, perusahaannya baru akan IPO jika kondisinya sudah solid. Salah satu ukurannya adalah penguasaan pangsa pasar. Maskapai ini menargetkan menguasai 50% pangsa pasar penumpang di Indonesia. IPO juga bisa dilaksanakan jika Lion Air sudah memiliki pesawat baru sebanyak 80 hingga 100 pesawat. "Tahun 2012 sudah bisa," kata Rusdi, Rabu (2/2).

Saat ini, menurut Rusdi, Lion Air baru menguasai 40% pangsa pasar penumpang di Indonesia. Penumpang Lion Air tahun ini ditargetkan bisa mencapai 20 juta atau naik 20% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pesawat yang dimiliki kini berjumlah 79 unit.

Rusdi mengatakan, tujuan Lion Air melakukan IPO untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa depan. "Tapi bukan untuk membiayai ekspansi," ucapnya. Untuk ekspansi, Lion sudah mendapat dukungan pendanaan dari perbankan. Jadi, dana hasil IPO hanya digunakan sebagai dana cadangan. Sayangnya, ia masih merahasiakan target perolehan dana dari IPO tersebut.

Belakangan ini, Lion Air memang rajin melakukan ekspansi. Sejak 2007, Lion Air telah menandatangi kerjasama dengan Boeing untuk pengadaan 178 unit pesawat Boeing 737-900 Extended Range (ER). Total investasi pengadaan pesawat itu US$ 1 miliar.

AirAsia

Berbeda dengan Lion Air, maskapasi AirAsia kini tengah sibuk mempersiapkan diri untuk menggelar IPO. Presiden Direktur AirAsia Dharmadi belum lama ini mengatakan, mereka tengah melakukan proses seleksi terhadap penjamin emisi yang akan membantu proses IPO.

Untuk IPO tersebut, AirAsia akan menggunakan laporan keuangan tahun 2010 yang kini masih diaudit. "Persiapan IPO selesai semua pada pertengahan tahun ini," ujarnya. AirAsia akan menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai ekspansi. Salah satunya untuk membiayai penambahan pesawat Airbus A320.

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai, IPO merupakan langkah tepat bagi maskapai untuk mendapatkan dana segar guna mendukung ekspansi bisnis. Meskipun maskapai bisa mendapatkan pinjaman dari perbankan, tapi bunga bank masih cukup tinggi. "IPO menjadi alternatif menarik demi mendapatkan dana segar," tandas Dudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×