Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BATAM. PT Lion Express melalui Lion Parcel tidak menutup diri mengembangkan pengiriman dari dan ke luar negeri, seiring fokus dan target utama tahun ini memperdalam jangkauan pasar domestik.
Chief Commercial Officer Lion Parcel, Victor Ary Subekti mengatakan, pihaknya memiliki rencana melakukan pengiriman ke luar negeri di semester II 2019, dengan Malaysia, sebagai salah satu negara sasarannya.
Dirinya berkata, jika rencana dapat terlaksana, pengiriman bisa dilakukan dari Jakarta.
Baca Juga: Perluas jangkauan pengiriman barang, Lion Parcel gandeng e-commerce dan BUMDes
"Kalau dari Batam ke luar negeri, sepertinya belum bisa. Kemungkinan besar dari Jakarta. Rencananya, jika tidak di Agustus - September, maka di tahun depan baru diadakan percobaan atau trial pengiriman ke Malaysia,” jelas Victor kepada wartawan di Batam, Jumat (26/7).
“Mengapa Malaysia? karena kami memiliki armada pesawat Malindo, kerja sama antara Lion Group dengan Malaysia. Jika bisa terwujud, kami ingin merambah daerah regional Asia Tenggara ke depannya," tambahnya.
Hampir senada, Farian Kirana, Direktur Utama Lion Parcel juga mengungkapkan harapannya menjangkau pengiriman luar negeri.
Baca Juga: Lion Parcel berencana IPO pada 2021 mendatang
"Tentu kami tidak menutup diri dari berbagai kesempatan. Namun saat ini, kami masih akan fokus ke pengiriman domestik. Jadi kami ada harapan dapat lakukan pengiriman sampai ke luar negeri, namun saat ini fokusnya belum ke sana. Kami pun melihat trennya lebih banyak impor," ujar Farian.
Farian melanjutkan, saat ini persaingan industri logistik cukup ketat di pasar domestik, sehingga pihaknya masih ingin memperbaiki dan meningkatkan servis kepada pelanggannya, baik dari segi kecepatan, keamanan, dan promo menarik.
Farian menambahkan, pasar domestik juga memiliki kendala utama dalam hal alamat pengiriman, yakni alamat yang kurang jelas, dan kurang akurat pin point alamatnya.
Baca Juga: Lion Parcel kirimkan 2 juta kg paket tiap bulan
Hal Ini terjadi, menurut Farian karena alamat di Indonesia jarang mencantumkan kode pos, bahkan mengandalkan patokan (arah).
"Hal seperti itu membuat pengiriman tidak efisien, berbeda seperti misalnya di India, China, dan Amerika Serikat (AS) yang alamatnya jelas. Nah, karena itu kami masih ingin fokus dan geber di pasar domestik," pungkas Farian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
