Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Lion Parcel, unit bisnis Lion Group yang bergerak di jasa pengiriman barang dan dokumen mengakui adanya penurunan volume dan keterlambatan pengiriman barang di wilayah yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.
Chief Commercial Officer Lion Parcel, Victor Ary Subekti mengatakan, sampai Jumat (20/9) pihaknya masih menghitung jumlah dan nilai kerugian yang diakibatkan oleh kabut asap Karhutla.
Baca Juga: Lion Parcel yakin bisa kirim 10 juta kilogram sebulan
"Kami telah melakukan langkah antisipasi dengan menginformasikan ke segenap pelanggan kami mengenai SDN atau Service Delay Notification akibat kabut asap. Kami sampaikan adanya penjadwalan ulang dan penundaan penerbangan dari dan ke area yang terkena imbas," ungkap Victor kepada Kontan, Jumat (20/9).
Victor melanjutkan, penundaan pengantaran barang juga dilakukan atas dasar keselamatan pegawai dan perusahaan memproyeksikan penurunan volume pengiriman terjadi sekitar 10-15% dibandingkan dengan bulan lalu di wilayah yang terkena kabut asap.
Namun, mengingat empat bulan terakhir 2019 dianggap sebagai masa peak season, volume pengiriman secara nasional diakui tetap meningkat 15%-20% dibandingkan bulan lalu.
Sebagai catatan, pada Juli lalu, Lion Parcel memaparkan target volume pengiriman dapat meningkat 15%- 20% di sisa semester II 2019 dengan adanya momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
"Kami belum bisa informasikan nilainya, namun memang ada penurunan volume pengiriman dari bulan lalu di lokasi yang terdampak kabut asap. Namun secara volume nasional, tetap ada peningkatan," ujarnya.
Baca Juga: Tauberes akan ajak stakeholder untuk melengkapi platform
Penundaan pengiriman barang dari Jakarta atau via Jakarta, untuk transit dari Indonesia Tengah atau Timut, ke Wilayah yg terkena kabut asap seperti, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Padang (sebagian), Sampit, Berau dan beberapa kota di Kalimantan Tengah, terjadi sekitar 3x24 jam.
"Frekuensi penerbangan Lion Group tetap dijalankan meskipun penundaan penerbangan terjadi, nah barang kargo pun tetap berangkat dan masuk. Jadi memang hanya penundaan pengantaran saja yang terjadi," lanjut Victor.
Untuk menanggulangi keluhan, pihaknya memanfaatkan whatsapp chat dengan customer service yang dapat direspon secara langsung guna mengetahui posisi barang yang dikirimkan. Victor berkata selama pengiriman barang disertai debgab nomor hhandphone pengirim dan penerima, maka kedua pihak akan mendapatkan SMS Alert.
Baca Juga: Lion Parcel berharap pada Harbolnas demi mendongkrak kinerja Semester II-2019
"Jadi untuk imbas delay karena kabut asap, tidak membuat kami pusing dan hampir tidak ada yang mengeluh," tutup Victor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News