kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lionmesh Prima (LMSH) kejar penjualan Rp 220 miliar tahun depan


Rabu, 08 Desember 2021 / 15:45 WIB
Lionmesh Prima (LMSH) kejar penjualan Rp 220 miliar tahun depan
ILUSTRASI. perusahaan produsen kawat baja PT Lionmesh Prima Tbk LMSH


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) bersiap mengejar pertumbuhan kinerja pada tahun depan. 

Direktur Utama LMSH, Lawer Supendi mengungkapkan, LMSH menargetkan angka penjualan sekitar Rp 220 miliar di tahun 2022, lebih tinggi dibanding target penjualan perusahaan di  tahun 2021 yang sebesar Rp 200,15 miliar. “(Target penjualan 2022) berada di posisi Rp 220 miliar, demikian,” kata Lawer dalam acara public expose yang disiarkan virtual, Rabu (8/12).

Optimisme LMSH dalam mencanangkan target untuk tahun depan didasarkan pada beberapa hal, salah satu di antaranya yakni prediksi memulihnya perekonomian Indonesia ke arah lebih baik. 

Prediksi yang LMSH maksud adalah proyeksi Bank Indonesia (BI) atas pertumbuhan ekonomi tahun depan yang diperkirakan berada di kisaran 4,7% - 5,5%, lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang sebesar 3,2%-4,0%.

Di sisi lain, LMSH juga mencermati keadaan pasar baja global, yakni kemungkinan bahwa China akan melanjutkan produksi secara normal di tahun 2022 setelah sempat menurunkan jumlah produksi di tahun 2021.

Baca Juga: Lionmesh Prima (LMSH) yakin bisa penuhi target penjualan tahun ini

Selain itu, LMSH juga mewaspadai permintaan baja untuk kebutuhan industri konstruksi diperkirakan sedikit mengalami kontraksi di tahun 2022. “Dengan demikian perseroan menyimpulkan untuk target usaha 2022, berdasarkan proyeksi usaha tahun 2022 di atas, manajemen memprediksi pertumbuhan usaha untuk tahun 2022 hanya meningkat sekitar 10% daripada hasil tercapai di tahun 2021,” tutur Lawer.

Di tahun 2022 nanti, LMSH belum ada rencana untuk melakukan ekspansi bisnis tertentu. Tanpa menyebutkan angka, Lawer menuturkan bahwa anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) bakal difokuskan untuk keperluan peralatan yang memang diperlukan.

Sejauh ini, LMSH belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi penambahan kapasitas produksi. Menurut catatan Lawer, dari total kapasitas produksi terpasang wire mesh perusahaan yang sebesar 39.000 ton per tahun, utilisasi produksi LMSH baru mencapai sekitar 35%.

“Dengan demikian pada tahun depan kita masih belum perlu merencanakan penambahan kapasitas produksi, karena kita masih terdapat sisa alokasi untuk produksi,” terang Lawer.

 

Sedikit informasi, sepanjang Januari-September 2021 lalu, LMSH membukukan penjualan neto sebesar Rp 109,51 miliar, naik 20,60 dibanding realisasi penjualan neto LMSH periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 90,80 miliar.

Dari hasil penjualan itu,  LMSH berhasil mengantongi laba neto periode berjalan sebesar Rp 5,17 miliar di sepanjang Januari-September 2021. Catatan saja, sebelumnya LMSH membukukan rugi neto periode berjalan sebesar Rp 5,90 miliar pada Januari-September tahun 2020 lalu.

Lawer optimistis, LMSH masih bisa mengejar target penjualan Rp 200,15 miliar di sisa tahun berjalan. Lawer berujar, kinerja penjualan LMSH terus membaik, terutama setelah adanya kebijakan PPKM level 1 di sejumlah daerah pada kuartal keempat tahun ini. “Dengan membaiknya keadaan Covid-19 setelah bulan 9, penjualan secara volume perseroan telah mulai menunjukkan peningkatan,”  kata Lawer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×