kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lippo Village Mulai Tawarkan Lahan Komersial


Kamis, 06 Mei 2010 / 15:27 WIB
Lippo Village Mulai Tawarkan Lahan Komersial


Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Johana K.



JAKARTA. Sepak terjang grup Lippo di lini bisnis properti seolah tak ada habisnya. Setelah hampir tujuh belas tahun mengembangkan sektor residensial dengan menjual kluster-kluster perumahan dan apartemen segmen menengah ke atas di kawasan Karawaci, maka di tahun 2010 ini pengelola kota mandiri Lippo Village mulai gencar menawarkan lahan untuk komersial.

Sejak dibangun tahun 1993, kota mandiri dengan penguasaan 3.000 hektare lahan tersebut telah mengembangkan sekitar 1.650 hektare.

"Dari total yang telah dikembangkan tersebut, baru 10% nya saja yang menjadi area komersial," kata General Manager PT Lippo Karawaci Tbk Hernanto Tandianto.

Langkah tersebut diambil karena banyaknya permintaan dari para pengusaha yang akan mengembangkan usahanya di kawasan Lippo Village pada tahun 2010. "Selain karena proyeksi optimis sebagai pengelola, banyak masyarakat yang memang tertarik untuk menyewa atau pun membeli lahan bisnis yang ada di Lippo Village," kata Norita Alex, Direktur Lippo Village (6/5).

Beberapa areal komersial yang telah terjual di sepanjang kuartal I 2010 antara lain untuk bank, restoran, car wash, gedung serba guna, SPBU, dan pusat perbelanjaan.

Untuk tahap pertama luas lahan yang ditawarkan di Lippo Village Central seluas 1,5 hektare dan di Lippo Village Utara 5 hektare. Untuk kawasan Lippo Village Central pengembang menawarkan harga sewa lahan mulai Rp 120.000 per m2 per bulan. Sementara di kawasan utara konsumen bisa menyewa dengan harga Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per m2 per bulan atau membeli dengan kisaran harga Rp 7,5 juta hingga Rp 10 juta per m2.

"Penyewa atau pembeli bisa memiliki lahan mulai dari 500 m2 hingga di atas 2.000 m2 sesuai kebutuhan dan jenis usaha yang akan dikembangkan," imbuh Hernanto.

Meski belum memasarkan secara resmi, Norita menyebutkan bahwa sudah banyak konsumen yang tertarik untuk menyewa areal bisnis, khususnya di kawasan Lippo Village Central. "Makanya kami berani prediksikan, lahan tersebut akan penuh tersewa dalam kurun waktu tiga bulan ke depan," kata dia.

Ia berpendapat, jumlah penghuni kawasan Lippo Village yang kini telah mencapai 55.000 jiwa merupakan segmen pasar yang menarik untuk membuka usaha. "Pasarnya sudah tersedia, sehingga tenant pun berani berinvestasi," imbuh Norita.

Lippo sendiri nampak cukup serius menjaring tenant maupn pembeli ruang bisnis yang disediakannya. Contohnya dengan membangun dua sekaligus underpass dan satu fly over untuk akses dari dan menuju kawasan Lippo Village.

"Soalnya kunci dari areal komersial adalah kemudahan akses," terang Hernanto. Wajar, jika grup pengembang ini rela mengucurkan dana Rp 32 miliaran untuk menggarap proyek infrastruktur tersebut.

Fly over yang akan mempermudah akses menuju Jakarta serta underpass Islamic untuk akses menuju Lippo Village Central dijadwalkan akan resmi beroperasi pada Juli 2010 nanti. Sementara underpass Karawaci Office Park sebagai akses menuju Lippo Village Utara ditargetkan telah bisa beroperasi pada Juni 2010. "Kehadiran infrastruktur yang memudahkan akses itu akan meningkatkan gairah investasi properti di kawasan Lippo Village," imbuh Hernanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×