Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sumber listrik di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengandalkan pasokan energi baru dan terbarukan seperti air dan matahari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Saat ini, PT PLN di Kabupaten Sumba Barat Daya sudah mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Lokomboro berkapasitas 800 kilo Watt (kW). Agar produksi listrik bertambah, PLN akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2x500 KW dan juga turunannya dengan kapasitas 2x200 kW.
Selain Lokomboro PLN juga sedang mengembangkan potensi mikro hidro lain di Sumba, diantaranya air terjun Umbu Wangu 2x500 kW dan bendungan Kambaniru yang memiliki potensi 2x500 kW.
“Sumba tersedia banyak sumber energi baru dan terbarukan. Di sisi lain kebutuhan listrik di pulau ini belum begitu besar" terang Mochamad Sofyan, Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PT PLN.
Saat ini, kata Sofyan beban puncak di Sumba sekitar 7,1 Mega Watt (MW). Selain mengandalkan listrik dari mikro hidro, PLN juga akan mengembgangkan pemanfaatan energi matahari yang jumlahnya berlimpah.
Untuk memanfaatkan energi matahari, PLN akan mengembangkan program SEHEN Mandiri untuk warga masyarakat yang tinggal di daerah Remote, yang sulit dijangkau jaringan listrik konvensional.
SEHEN adalah singkatan dari Super Ekstra Hemat Energi. Instalasi SEHEN terdiri dari satu panel surya untuk menangkap sinar matahari, kabel penghubung, tiga lampu yang dilengkapi storage dan remote untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Masing-masing rumah di kawasan remote diberikan instalasi SEHEN. “Saat ini pelanggan SEHEN di Sumba telah mencapai hampir 10.000 pelanggan dan untuk tahun ini target tambahan pelanggan SEHEN di Sumba sebesar 37.000 pelanggan” jelas Richard Safkaur, General Manager PLN Wilayah NTT.
Tak hanya itu, PLN juga berencana membangun Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal Bile Cenge sebesar 500 kW di NTT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News